Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ingat Meyda Wonogiri yang Hilang Setahun Lalu? Sampai Disayembarakan, Ibunya Nangis Dikabari Polisi

 

TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - Ingat remaja putri yang hilang Mei 2021 lalu?

Orantua sampai membuat sayembara agar putrinya bisa segera ditemukan.

Berikut kabar terbaru Meyda.

Meyda Tiara Kusuma Wardani (16) remaja perempuan asal Wonogiri yang sempat pergi meninggalkan rumahnya hampir setahun lalu, kini sudah kembali pulang.

Meyda kembali ke rumahnya yang berada di Dusun Wates, Desa Jatinom, Kecamatan Sidoharjo pada Jumat (1/4/2022) sekitar pukul 03.30 WIB.

Ibunda Meyda, Dian Dewiyanti (36) mengatakan kali pertama ia mendapatkan kabar tentang keberadaan anaknya yakni pada Kamis (31/3/2022) malam.

Saat itu, dia mengaku mendapatkan telepon dari Kepolisian Klaten yang menanyakan apakah benar gadis yang ditemukan di wilayah Klaten tersebut anaknya.

"Saya lega, nangis sampai teriak-teriak sampai membangunkan tetangga," aku dia saat dihubungi TribunSolo.com, Jumat (1/4/2022).

Awalnya, dia mengaku tidak percaya bahwa anaknya sudah ditemukan oleh polisi di Klaten.

Barulah saat itu, Dian mengetahui bahwa anak yang ditemukan di wilayah Klaten tersebut memang benar-benar putrinya, yaitu Meyda yang sempat hilang selama hampir satu tahun.

Setelahnya, pihak polisi Klaten menghubungi Polsek Sidoharjo yang kemudian menjemput Meyda ke Klaten saat itu juga.

"Saya menunggui di rumah sama bapak. Ketika Meyda sampai rumah saya benar-benar menangis, saya peluk ya namanya hampir satu tahun tidak bertemu," ujarnya.

Pun begitu dengan Meyda, dia menjelaskan saat pertama bertemu kembali dengan kedua orang tuanya, Meyda juga langsung memeluk kedua orang tuanya dan air mata.

Menurutnya, Meyda juga sempat meminta maaf saat pertama kali bertemu dengan kedua orang tuanya.

Namun, dia memastikan bahwa dirinya dan ayahnya tidak memarahi saat Meyda pulang.

"Belum saya tanyakan soal perginya, takutnya masih terguncang. Bagi saya yang penting sudah pulang," jelasnya.

Selain itu, Dian menuturkan tidak ada perubahan fisik yang menonjol.

Kendati demikian, dia memastikan bahwa Meyda pulang dalam keadaan yang sehat.

Kalau hari ini aktivitasnya ya cuma istirahat di rumah. Kalau ngobrol-ngobrol ya sudah biasa, tapi saat ini sedang di rumah neneknya, katanya kangen," terang dia.

Dian menambahkan, soal sayembara yang sempat diumumkan, dia dan suami belum berkomunikasi dengan orang yang pertama kali menemukan Meyda.

Pasalnya, pihak pertama yang memberikan kabar soal keberadaan anaknya adalah pihak kepolisian.

Meyda merupakan warga Dusun Wates, Desa Jatinom, Kecamatan Sidoharjo.

Pihak keluarga belum menyerah untuk mencari keberadaan gadis tersebut.

Ayah Meyda, Gatot Subroto, mengatakan bahwa belum lama ini, dirinya membuat sayembara bagi yang bisa menemukan anaknya akan diberi imbalan Rp 5 juta.

"Biar anak saya segera pulang, siapa saja yang menemukan saya beri imbalan," kata Gatot, saat dihubungi TribunSolo.com, Minggu (20/3/2022).

Dari informasi yang didapatnya, Meyda sempat berada di Riau.

Namun itu tidak lama dan sudah kembali ke wilayah Jakarta.

Menurut Gatot, dari awal memang anaknya diajak pergi oleh seorang pria yang merupakan guru pencak silat ke wilayah Kramatjati Jakarta.

"Ada info di Jakarta, terus saya langsung kesana. Tapi ya sudah hilang lagi, akhirnya juga nggak ketemu," ujar Gatot.

Dia sendiri mengaku sudah berulang kali ke Jakarta untuk mencari keberadaan putrinya Meyda.

Menurutnya sekitar tujuh kali dirinya pulang-pergi Jakarta untuk menemukan anaknya.


Meyda sendiri merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Saat ini Meyda sedang duduk di bangku kelas 2 SMA di salah satu SMA di Wonogiri.

Putri sulungnya itu, aku Gatot, juga sempat ingin mengikuti perguruan pencak silat. Namun dirinya belum mengizinkan putrinya itu.

"Kemarin ada yang tahu di sekitar Cengkareng. Dulu pas pergi bawa koper warna hijau dan bawa sejumlah pakaian," jelasnya.

Dia menduga, anaknya terbawa bujuk rayu orang yang membawanya pergi meninggalkan rumah. Pasalnya dia menilai anaknya merupakan anak yang lugu.

"Harapannya ya putri saya bisa segera kembali ke rumah dalam keadaan sehat dan selamat," tandas dia.

Orang Tua Nangis Terus

Perasaan sedih tak bisa disembunyikan orang tua gadis cantik asal Wonogiri, Meyda (16).

Pelajar SMA asal Jatinom, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri tersebut hilang dari rumah sejak Minggu (16/5/2021).

Sepupu Meyda, Zainal mengungkapkan bapaknya bahkan tak bisa membendung air matanya ketika tahu anaknya menghilang.

Pria yang berprofesi sebagai marbot tersebut menangis hingga berhari-hari.

"Orang tuanya sempat syok. Ayahnya menangis terus dua hari tanpa henti. Dua hari tidak diem nangis terus," ungkap Zainal kepada TribunSolo.com, Senin (24/5/2021).

Sementara, ibu Meyda sempat syok dan berusaha tegar setelah mengetahui anaknya hilang dari rumah.

Ia sempat beberapa hari izin tidak masuk bekerja.

"Ibunya sekarang sudah mulai bekerja lagi," tutur Zainal.

Orang tuanya sempat mencari ke rumah teman-teman Meyda.

Namun, itu tidak membuahkan hasil. Temannya tidak tahu menahu keberadaan Meyda sampai sekarang.

Pesan Terakhir

Meyda (16) ternyata sempat menghubungi beberapa temannya sebelum menghilang.

Ada pesan yang disampaikan pelajar SMA asal Jatinom, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri tersebut ke mereka.

Hal itu diungkapkan sepupu Meyda, Zainal kepada TribunSolo.com, Senin (24/5/2021).

"Saat pergi, Meyda sempat personal chat sama temannya dia chat kalau sedang naik bus," kata Zainal.

"Temannya kemudian tanya, Meyda cuma bilang, 'aku wes gak nang omah ra sah goleki (Aku sudah tidak di rumah, tidak perlu mencariku) lalu dimatiin," tambahnya.

Setelah memberi kabar tersebut, Meyda kemudian mematikan handphonenya.

Tidak sampai di situ, nomor - nomor keluarga dan teman-temannya langsung ia blokir.

"Nomor rumah, teman-temanya sudah diblokir semua," tutur Zainal.

Itu dilakukannya setelah naik bus dari depan Pasar Sidoharjo.

"Meyda di depan Pasar Sidoharjo naik bus. Setelah itu lost contact, handphonenya juga sudah tidak aktif," ucap Zainal.

Kronologi Kejadian

Meyda (16) menghilang dari rumahnya di Jatinom, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonigiri sejak Minggu (16/5/2021).

Kejadian bermula saat Meyda tengah berada di rumah hanya bersama neneknya yang matanya sudah rabun.

Sementara, bapaknya yang berprofesi sebagai marbot tengah mengantar orang sakit ke Solo dan ibunya berangkat kerja ke pabrik.

Sedangkan sepupu Meyda, Zainal baru perjalanan pulang dari Kudus, Jawa Tengah.

Zainal menceritakan nenek Meyda saat itu tengah duduk di pelataran rumah.

Sekira pukul 07.00 WIB, tiga teman datang mengendarai 2 sepeda motor untuk menjemput Meyda.

Dara cantik tersebut kemudian keluar dan tanpa berpamit ke neneknya. Menghubungi bapak ibunya pun tidak.

Meyda pun kemudian melaju bersama teman - temannya ke Pasar Sidoharjo.

"Turunnya di depan Pasar Sidoharjo terus naik bus. Kurang tahu arahnya ke mana," kata Zainal kepada TribunSolo.com, Senin (24/5/2021).

Saat pulang, orang tua Meyda, sambung Zainal, awalnya tidak tahu bila anaknya tidak berada di rumah.

Mereka kemudian mulai curiga lantaran Meyda tak menampakkan batang hidungnya hingga pukul 18.00 WIB.

Orang tuapun panik dan mencari ke rumah teman - temannya.

"Cari ke rumah teman-temannya ternyata tidak ada," tutur Zainal.

Meski begitu, beberapa teman sempat mengaku dihubungi pelajar SMA tersebut secara personal sebelum hilang kontak.

"Saat pergi, Meyda sempat personal chat sama temannya dia chat kalau sedang naik bus," kata Zainal.

"Temannya kemudian tanya, Meyda cuma bilang, 'aku wes gak nang omah ra sah goleki (Aku sudah tidak di rumah, tidak perlu mencariku) lalu dimatiin," tambahnya.

Sejak itu, Meyda kemudian lost contack sampai sekarang.

Keluarga mendapat informasi, bila Meyda sudah tidak berada di Wonogiri.

"Informasi dari temannya, dia ada di Jakarta," ucapnya. (*)