Protes Jalan Rusak, Warga Awan Rantekarua Toraja Utara Tanam Pisang di Jalan
Warga sengaja menanam pohon pisang dan talas di jalan sebagai ungkapan kekesalan mereka. Sebab jalan yang rusak parah dan sering memakan korban tak kunjung mendapat perhatian. Ini merupakan wujud aksi protes masyarakat terhadap pemerintah.
Walau sudah bertahun-tahun rusak parah, jalan yang juga merupakan jalur alternatif penghubung antara Kabupaten Toraja Utara dengan Kabupaten Tana Toraja ini, seolah tak terlihat pemerintah. Padahal jalur ini merupakan akses utama yang sering dilalui warga untuk menjual hasil bumi ke Ibu Kota Kabupaten.
Mirisnya jalan ini sejak beberapa tahun terakhir tak lagi diperhatikan pemerintah. Padahal warga di dua ke
camatan sebagai penghasil kopi terbaik ini berharap jalan tersebut bisa dibenahi, agar biaya operasional saat menjual hasil panen ke ibu kota kabupaten bisa lebih kecil.
Selain warga, pelajar, guru, dan bahkan pejabat daerah sering melalui jalur tersebut. Sayangnya hingga saat ini jalan yang menjadi penopang ekonomi warga itu tak kunjung mendapat perhatian.
Karena merasa dianaktirikan, warga pun berinisiatif menimbun jalan rusak dengan mengumpulkan dana. Mereka berharap aksinya menjadi tamparan keras kepada pemerintah yang tak memperhatikan warga di pelosok Barat Toraja Utara.
“Bagaimana kami mau cepat sampai ke sekolah mengajar, kalau jalanan saja tidak diperhatikan pemerintah. Kalau kita buru-buru kan bahaya, jadi kami berharap sebagai warga Awan Rantekarua kiranya pemerintah segara melakukan perbaikan jalan" kata Lisa, guru yang sehari-hari melalui jalur poros Awan.
Sementara Joni Lepong, salah satu tokoh pemuda Awan Rantekarua saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa aksi tanam pisang dilakukan sebagai buntut kekecewaan warga terhadap pemerintah yang sudah bertahun-tahun tak peduli dengan jalan utama penghubung kabupaten.
“Kami tanam pohon pisang dan talas sebagai aksi protes, karena sudah bertahun-tahun jalan ini tak kunjung diperbaiki, padahal kan rusak parah. Bapak bisa lihat pengendara roda dua maupun empat kesulitan saat melintas, apalagi kalau hujan, tolonglah pemerintah memberikan perhatian, jangan jadikan kami anak tiri, yang nanti dilirik saat dekat pilkada," tegas Joni Lepong dengan nada kesal.