Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah WNI jadi tukang pijit di Arab Saudi, dapat orderan tengah malam di hotel malah diajak begini...

 


Bekerja di negeri orang seperti Arab Saudi menyimpan banyak cerita di dalamnya, seperti yang dikisahkan oleh seorang WNI ini yang bekerja sebagai tukang pijit di negara penghasil minyak tersebut.

WNI ini mengungkapkan bahwa dirinya pernah menjadi TKI di Arab Saudi di mana ia punya pengalaman tak terlupakan sepanjang hidupnya karena profesinya sebagai tukang pijit, yang pernah mendapatkan orderan tengah malam dari sebuah hotel.

Sebagai tukang pijit profesional yang menerima panggilan konsumen, WNI ini segera bergegas ke sebuah hotel di Arab Saudi sesuai dengan alamat panggilan konsumen yang tidak ia dikenal sebelumnya.

Dilansir LOMBOK INSIDER dari laman YouTube Nekad911, Fauzan - bukan nama Asli, mengatakan, bahwa pada saat ia menerima orderan itu, ia baru bekerja selama beberapa minggu sebagai tukang pijit di Arab Saudi, di mana pada jam 12 malam ia mendapatkan panggilan dari jasa pijit online untuk memijit di salah satu hotel di negara minyak itu.

“Setelah saya bekerja beberapa minggu sebagai tukang pijit, waktu itu tepatnya jam 12 malam saya mendapat panggilan dari media jasa pijit online untuk mijit di salah satu hotel,” katanya.

Setelah mendapat panggilan, Fauzan lalu bergegas menuju hotel untuk menemui kliennya yang menelponnya tengah malam itu.

Betapa terkejutnya Fauzan saat ia memencet bel kamar hotel dan pintu kamar terbuka,  ternyata kliennya adalah seorang wanita yang tengah duduk menunggu kedatangannya.

Tiba-tiba setelah terbuka pintu kamarnya, saya kaget karena di dalam kamar hotel itu hanya ada satu madam (wanita),” ungkapnya.

Fauzan kemudian bertanya kepada sosok wanita tersebut soal siapa yang akan dipijit, yang lantas dijawab oleh wanita tersebut bahwa dirinya sendiri yang ingin dipijit oleh Fauzan seraya membuka pakaiannya.

Kemudian madam yang sedang duduk itu menjawab katanya saya yang mau dipijit sembari membuka gamis atau abayanya,” ujarnya.

Mendengar jawaban dari wanita itu, Fauzan seketika merasa deg-degan karena ia belum pernah mendapat pasien perempuan sebelumnya.

Selanjutknya ia diajak ke kamar khusus dan memulai menjalankan profesinya sebagai tukang pijit. Tapi Fauzan enggan menceritakan proses saat ia memijat wanita itu, karena terdapat momen-momen menegangkan baginya.

“Tapi saya tidak akan menceritakan seperti apa proses saya memijit madam dan bagaimana reaksi madam ketika saya pijit karena di situ ada momen-momen yang menegangkan bagi saya,” katanya.

Usai memijit wanita genit itu, Fauzan kemudian menunggu bayaran di sebuah kursi  samping pintu hotel.

Di saat dirinya menunggu bayaran tersebut, tiba-tiba dua wanita masuk ke kamar dan mengajaknya ngobrol dengan melempar sejumlah pertanyaan kepada Fauzan.

Ketika saya duduk di sofa menunggu uang bayaran, tiba-tiba ada dua madam yang masuk ke kamar itu dan dua madam itu menyapa dan mengajak ngobrol saya, menanyakan dari mana, sudah berapa lama tinggal di Arab Saudi, sudah berapa lama saya bekerja sebagai tukang pijit, bahkan madam itu menanyakan bagaimana di Indonesia, apakah di Indonesia itu seratus persen Islam ataukah campur seperti itu,” ungkapnya.

Setelah menjawab pertanyaan dari salah satu di antara kedua wanita tersebut, Fauzan kembali dibuat terkejut dengan pertanyaan dari satu wanita lainnya. Di mana wanita tersebut menceritakan bila ia pernah dipijit dan tidur bareng dengan orang Indonesia.

“Lalu kemudian saya menjawab sama kedua madam itu, saya bilang di Indonesia itu mayoritasnya adalah Muslim, tapi banyak juga Non-Muslim. Walaupun berbeda agama, tetap satu saudara."

"Lalu madam yang satunya lagi ngomong, saya bukan Muslim tapi saya sangat menghargai dan menghormati Muslim termasuk orang Indonesia, tapi saya pernah mendapati orang Indonesia yang ketika saya dipijit sama orang itu, kemudian saya ajak tidur bareng orang itu ternyata orang itu mau tidur bareng sama saya.”

“Nah saya setelah mendengar omongan dari madam itu saya langsung kaget dan campur emosi juga ya, tapi waktu itu saya mencoba untuk tetap tenang karena jika saya terpancing emosi itu akan sangat bahaya sekali, karena di Arab Saudi itu yang diprioritaskan adalah perempuan, yang lebih dilindungi adalah perempuan. Jadi jika kita mendapat masalah dengan perempuan itu sangat bahaya sekali,” ungkapnya.


Meskipun dalam posisi terkejut bercampur emosi, Fauzan menjaga sikap tetap tenang dan membeberkan sejumlah alasan ia menolak melakukan perbuatan tidak senonoh itu, di mana karena ia patuh terhadap larangan agama.

"Jadi waktu itu saya mencoba untuk tetap tenang sembari menjawab pertanyaan dari madam itu. Saya bilang mungkin ada orang Indonesia yang mau melakukan hal seperti itu, tapi tidak semua orang Indonesia, itu hanya sebagian kecil saja orang yang mau melakukan hal yang dilarang oleh agama, dan saya bilang, saya adalah Muslim, saya mempercayai bahwa Tuhan itu tidak tidur, setiap saat setiap waktu itu melihat bahkan kalau kita ngumpet di peti besi pun Tuhan tetap mendengar dan melihat, Tuhan itu lebih dekat dari urat leher kita,” kata Fauzah menceramahi wanita jalang itu.

“Dan secara tidak sadar waktu itu saya ingat sama satu ayat di dalam Al-Quran tentang perzinahan kemudian saya bacakan dan saya terangkan kepada madam yang ada di situ yang akhirnya dengan ijin Allah SWT, semua madam yang ada di situ langsung diam tertunduk dengan raut muka yang sepertinya malu sekali. Padahal kalau saya perhatikan kedua madam itu sepertinya dalam keadaan yang tidak normal.”

“Saya kurang tahu apakah mabuk atau apa ya. Dan ketika saya sedang menerangkan larangan hubungan tanpa ikatan sama kedua madam itu, tiba-tiba madam yang saya pijit nyamperin saya kemudian ngasih uang dan langsung menyuruh saya keluar dari kamar itu,” jelasnya.

Setelah mendapatkan bayaran dari jasa memijitnya, dan diminta keluar, Fauzan kemudian tanpa basa-basi meninggalkan wanita yang sedang dimabuk nafsu itu, dan bersyukur bisa keluar dengan selamat.

“Tanpa basa-basi waktu itu saya langsung cabut keluar Alhamdulillah yang tadinya saya tegang deg-degan tidak tahu harus melakukan apa. Alhamdulillahirabbil aalamin saya bisa keluar dengan selamat,” kata Fauzan.**