Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masih Berhubungan dengan Gisel Meski Telah Putus, Wijin Ungkap Fakta Soal Mantan Kekasihnya



Memang, asmara Wijaya Saputra dan Gisella Anastasia'> Gisella Anastasia telah lama kandas.

Meski begitu, Wijin dan mantan istri Gading Marten itu masih menjaga komunikasi sampai sekarang.

Ya, mereka masih berhubungan sebagai teman.

"Ya as a friends saja. Tadi baru telepon dia," ucap lelaki yang biasa disapa Wijin di kawasan Mampang, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Wijin juga mengatakan, dia dan ibunda Gempita Nora Marten kini masih menjadi rekan bisnis. Mereka tengah menjalani bisnis makanan

"Ya masih kayak teman, teman biasa yang memang berpartner di bisnis. Jadi bisnis ya profesional saja. Kan bisnisnya juga masih," ucap Wijin.

Bagi Gisel dan Wijin, lebih penting untuk tetap bersikap profesional dalam menjalankan bisnis daripada mengedepankan perasaan yang sudah tidak terjalin.

"Kan memang sudah sepakat. Jadi pas sudahan, kami tetap jagain bisnis sama-sama. Kami kan masih ada karyawan yang perlu kami gaji, harus dikembangin juga bisnisnya. Jadi ya so far so good," tutur Wijin.

Selain itu Wijin juga mengaku bahwa dia juga masih menjaga kedekatan dengan putri Gisel, Gempita Noura Marten.

Waktu itu sih saya sempat iseng sama asistennya Gisel, si Gempi saya video call. Ya masih gitu-gitu saja, ngobrol-ngobrol. Ya namanya anak kecil ya, tetap lucu lah, lucu banget," kisahnya.

Seperti diketahui hubungan Gisel dan Wijin terungkap beberapa bulan setelah perceraiannya dari Gading Marten di awal 2019.

Mereka bahkan sempat dikabarkan bakal naik pelaminan.

Sayang, Gisel dan Wijin memutuskan mengakhiri kisah cinta mereka setelah tiga tahun bersama.

Informasi itu dibagikan keduanya lewat Instagram masing-masing pada akhir 2021.

Berteman dengan mantan pacar, wajar tidak, sih?

Seringkali kita menganggap bahwa hubungan yang berakhir adalah sebuah kegagalan. Namun, berteman dengan mantan pacar bukan hal yang mustahil.

Satu studi terbitan jurnal Personal Relationships menemukan pertemanan mungkin terjadi jika Anda dan dirinya putus secara baik-baik.

Bahkan satu studi terbitan Journal of Social and Personal Relationships, jika hubungan Anda berdua dulu sudah diawali dengan pertemanan, bukannya tidak mungkin untuk kembali berteman setelah hubungan kandas di tengah jalan.

Menurut Rebecca Griffith, psikolog dari Universitas Kansas Amerika Serikat, penelitian sebelumnya melaporkan bahwa 60 persen pasangan yang sudah putus tetap menjalin hubungan pertemanan.

Meski begitu, kembali menjalin pertemanan dengan si mantan mungkin bisa sedikit sulit untuk kasus-kasus tertentu.

Jika hubungan Anda berakhir karena perselingkuhan, kecemburuan, atau masalah kepercayaan, mungkin rasanya hampir tidak mungkin untuk kembali berteman.

Namun, jika Anda dan mantan pacar akhirnya bisa mengakhiri konflik dengan damai, kembali berteman mungkin saja terjadi.

Alasan tetap menjalin hubungan dengan mantan pacar

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Psychological Association menemukan empat alasan mengapa seseorang tetap memilih untuk berteman dengan mantan pacar.

Penelitian ini juga mengamati apakah alasan pertemanan ini berkaitan dengan perasaan positif seperti membuat merasa aman dan bahagia, atau malah sebaliknya yaitu perasaan negatif yang membuat tertekan, cemburu dan patah hati.

Alasan pertama adalah keamanan. Seseorang yang sudah putus tak ingin kehilangan dukungan emosional, saran, dan kepercayaan dari orang yang dulu sangat dekat dengannya.

Alasan kedua adalah berteman dengan mantan (suami) itu praktis, mungkin juga karena alasan finansial atau anak.

Alasan ketiga adalah menghargai perasaan mantan. Seseorang ingin bersikap sopan dan tidak ingin melukai perasaan orang lain, oleh karena itu mereka biasanya tetap menjalin hubungan pertemanan.

Alasan keempat adalah karena masih ada perasaan yang belum hilang. Alasan ini merupakan alasan yang paling sering.

Berteman dengan mantan pacar, apakah akan awet?

Penelitian ini juga mengamati hubungan alasan seseorang berteman dengan mantan pacar, berapa lama pertemanan berlangsung, serta seberapa positif.

Berdasarkan empat alasan di atas, dua berkaitan dengan kebutuhan emosional yaitu keamanan dan perasaan yang belum terselesaikan.

Dua alasan lagi berkaitan dengan kebutuhan non emosional yaitu praktis dan menjaga perasaan mantan pacar.

Peneliti melaporkan bahwa alasan non emosional cenderung lebih mengarah pada persahabatan yang bertahan lama dan awet.

Hubungan yang menimbulkan perasaan positif, yang membuat seseorang merasa aman dan bahagia cenderung lebih berkembang daripada yang menimbulkan perasaan negatif.

Uniknya, alasan berteman karena masih menyimpan perasaan yang terkait dengan perasaan negatif, biasanya akan bertahan lama.

Dalam studi tahun 2016, beberapa orang mengakui bahwa masih ingin berteman dengan mantan karena mereka masih menyimpan perasaan dan tidak dapat membayangkan jika mantan pacar bersama orang lain.