Memberi Mahar Seperangkat Sholat Bisa Berujung Celaka? Gus Baha: Bisa Salah Paham!
KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha menjelaskan tentang mahar.
Menurut murid kesayangan Mbah Moen tersebut, memberi mahar seperangkat alat sholat bisa sebabkan salah paham.
Bukan sekadar salah paham, mahar seperangkat alat sholat ini pun bisa berujung celaka.
Karena itu simaklah penjelasan lengkap Gus Baha dalam artikel ini agar terhindar dari celaka.
Di antara salah satu fase penting bagi manusia selain bekerja dan sekolah, adalah menikah.
Tatkala menikah, kita pun memberikan mahar sebagai bentuk tanggung jawab kepada keluarga calon istri yang kita lamar.
Tapi siapa sangka mahar seperti seperangkat alat sholat bisa menyebabkan celaka.
Memang mahar seperangkat alat sholat ini sama sekali tidak bisa kita temukan dalam hadits manapun.
Sampai sekarang kita tidak tahu menahu siapa kiranya yang memakai seperangkat alat sholat sebagai mahar pada awalnya.
Maka seorang pria yang ketika melamar calon istrinya memakai mahar seperangkat alat sholat, mengisyaratkan 2 hal di baliknya.
Kemungkinannya hanya 2, kalau istrimu tidak sholat, seperangkat alat sholat supaya dia sholat, berarti menghina istrimu tidak sholat,” ujar Gus Baha.
Nah di sinilah letak celakanya, sebab kalau kita salah tangkap, bisa-bisa memberi mahar seperangkat alat sholat dimaknai sebagai penghinaan kepada istri.
Hal tersebut sebagaimana dinukil portalsulut.com dari Youtube SANTRI OFFICIAL yang diakses pada 21 April 2022.
Sedangkan kemungkinan yang kedua, orang yang dinikahi merupakan anak dari kyai.
Tapi di sini terdapat kejanggalan, kenapa mesti memberi mahar seperangkat alat sholat kepada orang yang—menurut julukan Gus Baha—merupakan ‘gudangnya mukenah’.
Orang shalihah itu, mukenanya sudah banyak. Kok malah dikasih mukena?” kata kyai dari Rembang tersebut.
Dalam tausiyahnya, Gus Baha pun menyinggung tradisi mahar sejak zaman Rasulullah Muhammad saw.
Bahkan kalau kita hitung-hitung, mahar Rasulullah terhadap istrinya dahulu bisa sampai Rp100 juta kalau dikonversi ke rupiah.
Nah, mahar bukanlah perkara main-main, sebab mahar ini bisa digunakan untuk biaya hidup sehari-hari.
Tapi apakah berarti kita tidak boleh memberikan mahar seperangkat alat sholat mulai dari sekarang?
Bisa saja ujar Gus Baha. Selama niat dan orientasi yang ingin kita sampaikan adalah hal baik.
Kecuali niatnya baik, simbol bahwa orientasinya sholat,” pungkas Gus Baha.
Itulah penjelasan lengkap Gus Baha tentang mahar seperangkat alat sholat agar tidak berujung celaka.
Semoga bermanfaat.***