Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tak Betah Menduda, Kakek 93 Tahun di Klaten Nikahi Nenek 71 Tahun Baca artikel "Tak Betah Menduda, Kakek 93 Tahun di Klaten Nikahi Nenek 71 Tahun" selengkapnya di sini: https://m.solopos.com/tak-betah-menduda-kakek-93-tahun-di-klaten-nikahi-nenek-71-tahun-1332142. Editor : Penulis: Penulis : Taufiq Sidik Prakoso Editor : Chelin Indra Sushmita Publish: Minggu, 5 Juni 2022 - 12:24 WIB Mau Mobil SUV Idaman hanya dengan Rp.328/hari? Langganan Espos Plus Sekarang Silakan berlangganan dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus. Solopos.com - Panduan Insformasi & Inspirasi

 


Seorang kakek-kakek berusia 93 tahun bernama Rumpyuh Tarno Sukarto baru saja menikahi nenek-nenek 71 tahun, Sulami. Pasangan asal Dukuh Pancasan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten itu menikah di KUA pada Jumat (3/6/2022).

Mbah Tarno melepas masa duda setelah 26 tahun istrinya meninggal dunia. Bersama almarhumah istri pertama, Tarno dikarunia lima anak, 10 cucu, dan dua buyut.

Sementara, Mbah Sulami melepas masa jandanya setelah lebih dari 10 tahun suami tercintanya meninggal dunia. Bersama almarhum suami pertama, Sulami dikarunia enam anak, 16 cucu, serta 10 buyut.

Hari Sabtu (5/6/2022) terasa spesial bagi Tarno dan Sulami yang kini menjadi pasangan suami-istri. Mereka terlihat malu-malu menunjukkan kemesraan di depan umum.

Tarno dan Sulami sudah saling mengenal sejak lama. Mereka sama-sama berasal dari Dukuh Pancasan. Mereka memiliki aktivitas yang sama yakni merawat dan mencari pakan sapi.

Kula dipujike awet enom, kiat nyambut damel, berkahi putu-putu kula. Karep kula niku enten rencang dingge rembugan. Nak nedi mboten usah teng nggene anak-putu [Saya didoakan awet muda, masih kuat bekerja, dan hasilnya membawa berkah untuk anak dan cucu-cucu saja. Keinginan saya itu ada teman hidup lagi yang bisa diajak berembuk. Kalau makan tidak perlu merepotkan anak-cucu],” kata Tarno saat ditemui di rumahnya, Sabtu (5/6/2022) siang.

Tarno lantas memantapkan diri menyampaikan niat mempersunting Sulami, tetangganya yang sudah lama menjanda. Tarno mengungkapkan secara langsung keinginan itu ke keluarga Sulami.

“Nakpun kaleh wulan nggih enten. Nggih kula dewe [kalau ingin menikahi sudah ada dua bulan yang lalu. Saya sendiri yang menyampaikan lamaran],