Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terkuak Wanita Muda di Palembang Bakar Diri Alami Gangguan, Tiap Malam Korban tak Pernah Tidur

 


Murni alias Ipoh korban yang mengakhiri hidupnya dengan cara membakar diri ternyata mengalami gangguan jiwa. 

Sebelumnya Murni diketahui tewas usai membakar diri di rumah kosong yang tak jauh dari kediamannya di Jalan Balap Sepeda, Lorong Muhajirin 4, Kelurahan Lorok pakjo palembang, Kecamatan IB I, Palembang, Rabu (1/6/2022) sekitar pukul 12.00.

Wanita berusia 23 tahun itu meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit (RS) Siti khodijah dengan kondisi luka bakar mencapai 95 persen.

Kapoksek IB I Palembang, Kompol Roy A Tambunan mengatakan, berdasarkan keterangan dari ayah korban Sarnubi Tube (66) bahwa Murni sering melakukan percobaan bunuh diri. 

Menurut dia, aksi bakar diri ini merupakan aksi kesekian kalinya. 

Dikasih Ongkos Mudik, Murni Malah Beli Bensin, Wanita Muda di Palembang Tewas Bakar Diri

"Korban dari keterangan ayahnya ke anggota kita korban mengalami gangguan sering berbicara sendiri dan tidak pernah tidur di malam hari," ungkapnya kepada Sripoku.com

Dirinya menjelaskan, didapatkan bahwa sebelum melakukan aksi bakar diri di rumah kosong, korban sekira pukul 11.00 WIB,  meminta uang kepada ayahnya untuk mudik pulang kampung ke Dusun Srigeni, Kabupaten OKI.


Selanjutnya ayah korban pun memberi uang sebesar Rp 100 ribu kepada korban untuk ongkos,  kemudian sekitar pukul 12.00, ayah korban diberitahu oleh warga bahwa korban melompat ke rumah kosong.

Namun belum sempat ayah korban keluar rumah tiba-tiba warga sekitar berteriak Ipoh membakar diri, ayah korban pun langsung berlari dan sesampai di rumah kosong tersebut korban sudah terbakar disekujur tubuhnya dan ayah korban dibantu warga berusaha memadamkan api yang membakar tubuh korban..

"Dari informasi yang kita dapatkan bahwa korban sempat larikan ke rumah sakit dengan kondisi 95 persen mengalami luka bakar, namun korban dinyatakan sudah meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit," katanya. 


Selanjutnya korban akan dimakamkan oleh keluarganya ke desa srigeni, Kabupaten OKI. "Sesuai dengan  permintaan pihak keluarga kita tidak akan melakukan visum luar dengan ayah korban membuat surat pernyataannya dengan bermaterai," tutupnya.