Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bekerja di rumah keluarga Raja Salman, TKW Arab Saudi ini dapat fasilitas yang bikin melongo

 


Nasib beruntung didapatkan oleh Fitriani, TKW asal Indonesia di Arab Saudi yang bekerja di rumah keluarga Raja Salman.

Bekerja di rumah keluarga Raja Salman, Fitriani mendapatkan berbagai fasilitas yang tidak didapatkan oleh TKW yang bekerja di rumah majikan dari kalangan biasa.

Fasiltas yang didapatkan oleh Fitriani sebagai TKW di rumah keluarga Raja Salman tidak sebanding dengan pekerjaannya yang tergolong santai bahkan hari-harinya sering dihabiskan tanpa aktivitas bekerja alias menganggur.

Seperti diketahui, bekerja di Arab Saudi adalah dambaan banyak TKW Indonesia, karena gajinya yang tinggi dibanding pekerjaan serupa di Indonesia.

Namun gaji yang tinggi juga sejalan dengan beban pekerjaan yang tinggi pula, seperti mengurus rumah besar dan luas layaknya rumah orang Arab, dan sederet beban pekerjaan lainnya.

Berbeda halnya dengan Fitriani, bekerja di rumah keluarga Raja Salman di Kota Thaif, Fitriani mendapatkan berbagai fasilitas dan bonus dengan beban kerja yang sangat minim, bahkan ia mengaku sering menganggur, karena tidak ada yang harus dikerjakan.

Dilansir dari vlog Iday Adventurer, Fitriani menceritakan bahwa dirinya bekerja di rumah keluarga Raja Salman telah berlangsung selama 15 tahun.

Pekerjaan itu merupakan warisan dari mertuanya yang telah pensiun setelah bekerja di sini selama 30 tahun.

Tidak seperti bekerja sebagai TKW di tempat lain, di sini Fitriani mengaku diberikan sebuah rumah dan mendapatkan izin tinggal bersama suami dan anaknya.

Hal ini membuat Fitriani bersyukur, karena meskipun sebagai seorang TKW namun ia bekerja di rumah keluarga kerajaan dengan segala kelebihannya.

“Memang sesuatu banget karena masya Allah tabarakallah meskipun saya ini sebagai seorang TKW pastinya sangat bersyukur sekali saya itu bekerja di keluarga kerajaan,” kata Fitriani.

Pekerjaan sehari-hari Fitriani yaitu menunggu rumah atau vila kosong yang hanya diisi oleh keluarga kerajaan saat berlibur ke Kota Thaif untuk menikmati hawa dingin, di mana mereka semuanya tinggal di Riyadh, pusat pemerintahan Kerajaan Arab Saudi.

Fitriani selanjutnya mengatakan bahwa rumah majikan tempatnya bekerja memang benar-benar merupakan bagian dari keluarga kerajaan, di mana majikannya merupakan adik bungsu dari Raja Salman, Raja Arab Saudi saat ini.

“Namanya keluarga kerajaan, apalagi di sini memang kan bukan pemerintahan, semuanya yang bekerja di kerajaan itu memang seluruh keluarga kerajaan, dan kebetulan majikan saya itu adalah adik perempuan bungsu dari raja yang sekarang (Salman), satu bapak satu ibu,” kata Fitri.

Bekerja di rumah keluarga kerajaan, Fitriani mendapat pembayaran gaji yang lancar dan sejumlah fasilitas seperti rumah tempat tinggal bersama suami dan anaknya, sehingga ia tidak perlu mengeluarkan uang untuk mengontrak rumah dan membayar pajak, karena pajak tempat tinggal sudah ditanggung oleh majikannya.

Selain itu, Fitriani juga mendapatkan jaminan kesehatan dari majikannya, di mana ketika ada masalah kesehatan, ia tinggal berobat ke rumah sakit swasta terbaik di Kota Thaif secara gratis.

Rumah keluarga kerajaan tempat Fitriani bekerja merupakan sebuah vila kosong yang berusia ratusan tahun, dan hanya diisi oleh keluarga kerajaan saat musim liburan.

Ia mengatakan, meskipun sudah bekerja selama 15 tahun, namun ia tidak pernah bertemu majikannya di rumah itu, karena mereka jarang balik ke rumah tersebut. Fitriani mengaku pernah bertemu hanya sekali dengan majikannya, yakni pada waktu ia berada di Kota Jeddah.

Selain itu, ia juga secara rutin diberikan hadiah lebaran, dan hadiah per dua bulan sekali. Belum lagi tiket pulang kampung sekaligus hadiah.

Bahkan libur pulang kampung itu mendapatkan gaji 2 bulan, sehingga ketika balik ke Saudi kata Fitrini seakan ia balik untuk menerima gaji.

Berbagai keuntungan yang diterimanya bekerja di rumah adik bungsu Raja Salman itu tidak sebanding dengan beban pekerjaannya yang tergolong sangat ringan.

Di mana kata Fitriani, ia hanya bekerja tiga bulan sekali, bahkan saat pandemi ia pernah tidak bekerja alias menganggur selama sepuluh bulan.

“Alhamdulillah saya bekerja di tempat ini Kang Iday, khususnya di dalam itu hanya tiga bulan sekali, dan sejak pandemi itu sudah mau sepuluh bulan saya gak bekerja,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa ia jarang membersihkan rumah itu karena disurvei per tiga bulan sekali, dan dibersihkan berdasarkan hasil survei tersebut.

“Karena memang setiap tiga bulan sekali ada yang survei ya, kalau memang keadaan di dalam harus dibersihkan, jadi kunci itu diserahkan ke saya, dan saya yang mengerjakan. Itu kurang lebih hanya sepuluh hari, dan setelah itu ditutup udah saya gak ada pekerjaan lagi,” tambahnya.***