Kakek Bora (58) Masih Kuat, Lewati Malam Pertama di Ranjang Dengan Ira, Gadis 19 Tahun di Bone
Ira Fazillah (19), gadis muda yang menikah dengan Pria Tua berusia 58 tahun mengaku bahagia telah melewati malam pertama dengan suaminya.
Suaminya yang bernama Bora saat ini berusia 58 tahun.
Pernikahan mereka viral lantaran perbedaan usia yang sangat jauh. Ira pun tak mempermasalahkan pendapat orang lain.
Dirinya bahkan mengakui bahwa saat ini hidupnya lebih bahagia.
"Alhamdulillah suami masih kuat, malam pertama telah kami lewati dan secara pribadi saya sangat bahagia," kata dia.
Ira, warga Desa Bana, Kecamatan Bontocani, Bone, Sulawesi Selatan, tersebut memang masih berusia 19 tahun.
Namun rasa cintanya kepada Bora tak perlu diragukan.
Dirinya juga tak menampik bahwa Bora masih memiliki hubungan kekerabatan dengannya.
Saya ikhlas menikah dengan suami saya walau pun usia kami beda jauh tapi saya ikhlas, lagian suami saya adalah keluarga sendiri dan selama ini tinggal sendiri, tidak ada yang rawat," tutur Ira.
Seperti diberitakan sebelumnya, pernikahan Ira dan Bora diawali saat Bora hendak melamar ibu mertuanya, yang tak lain ibunda Ira.
"Awalnya Bora melamar ibunya, tapi sang ibu menolak, malah menawarkan anak gadisnya untuk dinikahi," kata Kepala Desa Bana Ishak.
Gayung bersambut, Ira menyatakan menerima pinangan Bora.
Saat itu Bora meminang Ira dengan mahar kebun seluas satu hektar dan uang tunai Rp 10 juta.
ABG desak pria tua menikah
Jawaban M, seorang ABG perempuan berusia 14 tahun di Pangandaran, Jawa Barat membuat T seorang guru berusia 50 tahun jatuh hati.
Awalnya T menanyakan ke M akan menikah dengan siapa.
Lalu M menjawab bersedia menikah jika dinikahi oleh M. Jawaban M pun membuat T klepek-klepek.
Namun, T galau lantaran M terus mendesak untuk segera menikahinya.
Sementara T merupakan ABG yang sehari-hari bekerja membantu orang tuanya.
Selain membantu ibu angkatnya, setiap harinya M membantu ayahnya mencari rongsok di wilayah Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
"Lainnya, buruh bersih-bersih di ladang orang lain. Sekolahnya cuma sampai lulusan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan dilanjutkan pesantren satu tahun," kata Atik (45), ibu angkat M di rumahnya, Rabu (31/3/2021).
Ketika ingin melanjutkan sekolah lagi, kata Atik, M terkendala biaya.
"Daripada kosong ilmu, mendingan M pesantren saja selama satu tahun," ucapnya.
Sesudah pesantren, kata Atik, sehari-harinya M membantu pekerjaan seadanya di rumah dan juga ayahnya yang bekerja mencari rongsokan.
"Kadang-kadang menyerut lidi, terus mencari rongsokan yang dapat dijual," kata Atik.
Menurut Atik, apa yang dilakukan M bisa membantu kebutuhan keluarga sehari-hari.
"Kadang dapat Rp 30 ribu, Rp 40 ribu per harinya. Buat jajannya juga," ucapnya.
Atik menambahkan, bahwa ibu asli M sudah tidak ada.
Ia hanya sebagai ibu angkat.
Sementara, kata Atik, untuk jalinan asmara M dengan T, itu tergantung anak angkatnya.
"Tak apa-apa, yang penting suka pada suka. Ibu mah tidak menyuruh ke Kang Guru (T, Red), terserah Neng," ucapnya.
Atik mengatakan, ayah M juga sama menyerahkan semuanya ke Neng dan bagaimana niatnya.
"Terserah Neng, soalnya ibu sama bapak sudah tidak sanggup ke sana kemarinya," ucapnya.
Atik hanya berharap, semoga keduanya diberikan keselamatan, kelancaran, dan juga kesuksesan.
"Ibu sama Bapa mah, tidak bisa memberikan yang terbaik untuk Neng. Karena, merasa orang tidak punya," ucapnya.