Pengakuan Cewek Open BO di Semarang, Pernah Dibooking Pasutri untuk Layani Threesome
Selain melakukan praktik prostitusi saat hamil, SL, cewek open BO (booking out) yang ditemu Jawa Pos Radar Semarang dari media sosial Facebook juga mengaku senang melakukan kencan dengan berbagai fantasi. Selain tamu perorangan, ia juga melayani kencan dengan dua orang sekaligus alias threesome. Tentu saja dengan tarif yang lebih tinggi dibanding pelayanan pada umumnya. “Kalau fantasi sama biasa kan harganya beda. Bisa sampai Rp 2 juta sekali kencan. Lebih mahal yang fantasi. Kadang sama dua cowok. Kadang sama satu cowok dan satu cewek. Pernah melayani pasutri juga. Kalau fantasi yang paling liar, ya sama suami istri. Threesome. Melayani gitu pernah, sebelum hamil pernah,” katanya tanpa tedeng aling-aling.
Setiap berkencan, SL selalu meminta tamunya memakai kondom. Alasannya, untuk kesehatan. Terlebih dalam kondisi hamil, agar bayi yang dilahirkan tetap terjaga kesehatannya. “Kalau tidak mau (pakai kondom), ya tidak jadi, tidak apa-apa. Harga segitu full service, pakai kondom juga. Karena jaga kebersihan itu harus. Wajib menggunakan kondom. Kadang ada tamu yang komplain, kan sudah hamil, kenapa pakai kondom? Tetap gak bisa, harus pakai kondom,” tegasnya.
Menanggapi adanya persaingan harga dengan sesama rekan kerja, SL mengaku mengutamakan service pelanggan. Sehingga tidak semata-mata mengejar uang. “Kalau tamu saya cerita. Misalnya di daerah lain, mbak di sana, sama-sama bumil harganya segini. Lebih murah. Pasti pelayanannya beda. Biasanya mainnya nyusu-nyusu (tergesa-gesa). Jadi, dia ngejar target. Nyari tamu sebanyak-banyaknya. Kalau saya kan nyantai. Satu tamu siang, lalu tamu kedua malam. Udah gitu aja. Makanya saya tidak basa-basi,” jelasnya. Alasan memilih stay dan melayani tamu di rumah kos, menurut SL, karena lebih nyaman. Dikatakan, kencan di hotel, dinilainya lebih rawan. Karena sering ada razia petugas. Meski begitu, ia juga kerap melayani tamu di hotel di Semarang dan luar kota. “Hotelnya yang berkelas, bukan yang RedDoorz. Ya, nyari suasana aja. Kadang-kadang ada yang tamu luar kota. Minta, mbak saya include hotel. Biasanya bayarnya tak tambahi aja. Jadi beda. Pihak hotel pun rata-rata gak tahu,” bebernya.
Berapa tarifnya jika dibooking di hotel? SL mengatakan tergantung biaya sewa kamar hotelnya. Jika kencannya di hotel berbintang, jelas lebih mahal. “Biasanya kalo di hotel. Saya pakai seharian. Kalau tamu pertama selesai, ya nanti bisa nerima tamu lagi di kamar hotel itu. Pernah sehari di hotel, saya mendapat lima sampai enam tamu. Itu pas belum hamil. Tapi selama hamil ya tiga orang aja, supaya gak capek. Alhamdulillah, tidak merasakan apa-apa,” katanya.
SL mengatakan, saat ini ia kos dengan tarif Rp 3,5 juta per bulan. Biaya segitu, sudah tertutup jika melayani tujuh tamu. Kamar kos SL berukuran 5×4 meter. Terdapat dapur mini, dan kamar mandi dalam. Juga AC dan TV LED. SL tidak merokok demi menjaga kesehatan bayi di perutnya. Rumah kos yang ditempati bebas. Yang penting tetap menjaga kesopanan. Para penghuni kos tidak semuanya saling kenal. Selain mengutamakan service, SL juga menjaga privasi pelanggannya. Sehingga dia tak banyak tanya latar belakang pelanggannya. “Privasi tamu bagi saya nomor satu. Saya jarang nanya-nanya. Cuma rata-rata mereka yang datang bawa mobil. Alhamdulillah gak pernah menjumpai tamu yang rewel,” kata SL yang mengaku terjun di dunia prostitusi sejak dua tahun lalu.
“Open BO sudah dua tahun, sebelum hamil. Hamil pertama tidak melayani, kan sebelumnya tidak kenal dunia kayak gini. Dulu sebelumnya (melayani) di hotel, tidak setiap hari open. Paling seminggu tiga hari open. Kalau nggak ya nggak. Awal pertama ya grogi, malu namanya manusia, tapi setelah dua tamu gitu biasa,” jelasnya. Selama melayani tamu, ia mengaku tidak pernah mengecewakan pelanggannya. Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari banyaknya pelanggannya yang kembali kencan dengannya. “Kan bisa dilihat apakah mereka balik lagi apa gak? Kan setelah itu nomornya tak save. Masih mau komunikasi kan kelihatan,” katanya. Ia nekat menjadi perempuan open BO setelah gagal menjalin rumah tangga. Kehamilan ini merupakan yang kedua. Anak pertamanya, laki-laki. Sekarang ikut mantan suaminya. Sedangkan anak kedua, dia tak menyebutkan siapa ayahnya. Ia mengaku bingung dan tidak berani menceritakan kepada orang tuanya. Namun demikian, laki-laki yang menghamilinya sekarang tidak mempermasalahkan mencari uang dengan cara jalan pintas. “Gak protes, tapi bukan suami, saya gak bersuami,”ujarnya.