Bule Amerika jatuh cinta dan menikah dengan Pria Indonesia, ternyata begini alasannya
Seperti halnya rizki dan umur, jodoh adalah karunia Tuhan yang penuh misteri. Tidak satu pun orang mengetahui kapan jatuh cinta dan dari mana jodoh bagi dirinya akan datang.
Kenyataannya jatuh cinta dan jodoh itu tidak selalu datang dari lingkungan sekitar, melainkan bisa dari belahan dunia lain, dengan kultur dan budaya yang sangat berbeda.
Karena itu sungguh beruntung Pria Indonesia ini, karena telah mendapatkan istri Bule dari Amerika yang begitu tulus mencintainya.
Berdasarkan pengamatan LOMBOK INSIDER lewat unggahan YouTube @TrionoandFamily, Pria Indonesia yang bernama Triono itu diketahui pertama jumpa dengan Brandy, istrinya di tempat kerja.
Triono sudah bekerja sejak restaurant itu dibuka, sementara Brandy karyawan baru. Ibarat pepatah Jawa mengatakan, "trisno jalaran seko kulino" atau "cinta karena sering bersama" itu pun berlaku.
Berawal dari sikap malu-malu, tumbuh perasaan suka satu sama lain hingga bersemi cinta di antara keduanya.
Mereka juga menyadari di balik perasaan spesial itu terdapat banyak perbedaan seperti kultur, budaya dan bahasa yang menghadang. Tapi akhirnya keragaman itu disepakati sebagai sesuatu yang full collor dan memperindah kisah cinta dua sejoli.
Akhirnya cincin pun melingkar di jari manis disertai pelukan hangat dalam bingkai pernikahan yang disaksikan sahabat, kerabat dan keluarga terdekat di West Virginia, Amerika Serikat.
Ihwal yang menarik adalah ketika Pria Indonesia itu bertanya kepada istrinya, kenapa jatuh cinta dan sampai mau menikah. Padahal dirinya sudah hitam, jenggotan, kumis tebal, dan berrambut gondrong.
Iya, Brandy lantas membeberkan satu per satu mengapa dirinya bisa jatuh cinta dan mau menikah dengan Triono, pria asal Ponogoro yang mengaku sering kurang percaya diri itu.
Alasan pertama karena Brandy melihat Triono itu pribadi yang sangat patience (penyabar). Orangnya very sweet dan tidak suka nasty talk atau bicara jorok.
Menurut pengakuan Brandy, sikap Triono selalu membuat dirinya confortable atau nyaman. Dia begitu sabar menghadapi anak-anak, dan entah kenapa dirinya sangat terobsesi dengan kulitnya yang kecoklatan itu.
Pengalaman Brandy terutama dengan teman-teman sekolahnya di Amerika tidak seperti Triono. Umumnya cowok di sana tidak mau bekerja, mereka tidak mau lebih baik, dan rata-rata tidak setia.
"Kebanyakan cowok di sini tidak mau menikah. Bahkan orang yang berteman denganku, mereka tidak pernah mau menikah sama sekali," kata Brandy.
Brandy mengatakan teman-temannya tidak hanya menyukai satu wanita. Mereka tidak mau buang-buang waktu, dan hanya mau bersenang-senang. Umumnya mereka juga tidak mau jika diajak berkomitmen.
Pengalaman lain, Brandy juga mengungkapkan satu alasan spesial yang membuat dirinya benar-benar jatuh cinta dan yakin seratus persen untuk menikah.
Ternyata alasan itu karena mengetahui kedua orang tua Triono masih bersama dan tetap mencintai satu sama lain. Semua saudara-saudara Triono juga masih bahagia dengan pernikahan masing-masing.
Rupanya itulah alasan mendasar yang membuatnya mantap menikahi Triono. Artinya Brandy percaya Triono akan seperti itu, mau hidup bersama dan setia hingga akhir hayat memisahkan.
Begitulah kisah Bule dari Amerika itu, dan alasan kenapa dirinya jatuh cinta dan sampai mau menikah dengan Triono.
Saat ini Brandy dan Triono tinggal di West Virginia, Amerika Serikat. Dari pernikahan mereka dikaruniai dua anak bernama Shalen dan Abraham Azka.***