Kakek 103 tahun nikahi gadis belia penuh semangat 45 di malam pertamanya meski tertatih-tatih tapi masih kuat
Drama cinta memang aneh dan unik tapi nyata seperti kisah Kakek berusia 103 tahun yang menikahi gadis berusia 30 tahun asal Sembarangan Muhammade viral di jagatmaya.
Kakek ini warga kelurahan Bulete, Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo, Sulsel mendadak viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Hal itu lantaran dia menikahi seorang gadis bernama Indo Ajeng (30) yang terpaut usianya 73 tahun lebih muda dari usianya.
Ternyata si kakek bukan orang sembarang karena turut andil berjuang saat era penjajahan.
Bahkan video pernikahaan yang berlangsung di Kecamatan Patumpama Kabupaten Wajo -Sulsel pada Rabu (26/2/2020) beredar luas di media sosial kakek ini adalah seorang duda setelah istrinya meninggal dunia 8 tahun yang lalu.
Kakek veteran pejuang 45 masih kuat layani gadis belia

Diketahui, sang Kakek adalah mantan pejuang kemerdekaan RI. Sementara istrinya, Indo Alang adalah seorang lajang.
Foto-foto pernikahan kedua sejoli beda usia76 tahun ini jadi pembcaraan di laman Facebook.
Salah satu tetangga Indo Alang, Mamat, mengatakan, keduanya memang telah saling kenal dan dijodohkan.
“Saya kurang tahu awalnya bagaimana, tapi sudah kenal memang dan dikasih ketemu sama keluarganya,” kata Mamat.
“Saya kurang tahu awalnya bagaimana, tapi sudah kenal memang dan dikasih ketemu sama keluarganya,” kata Mamat.
Mamat mengungkapkan, setahu dirinya, mahar yang diberikan sang Kakek hanya sekitar Rp 5 juta bersama seperangkat cincin emas.
“Uang panaiknya itu sekitar 5 juta kemarin, sama ada cincin emas,” kata Mamat.
Kakek 103 nikahi gadis belia penuh perjuangan malam pertamanya

Usai acara resepsi yang banyak dihdiri tamu undangan, kedua pasang sejoli ini tinggal di kediaman mempelai pria, di Kelurahan Bulete, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo.
Dari video yang beredar, terlihat si kakek menggunakan jas dan peci berwarna hitam.
Ia berjalan tertatih menuju ke pelaminan tempat mempelai wanitanya menunggu. Saat bersanding di pelaminan, warga ramai menggoda keduanya.***