Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lirik Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet Diubah, Sempat Viral di TikTok: Jo Dipikir, Marai Mumet

 


Lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet' sempat viral di TikTok

Banyak yang mengcover lagu tersebut atau menjadikannya backsound video FYP di TikTok

Namun belakangan lirik lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet menuai banyak kritikan. 

Pasalnya lirik lagu yang diciptakan Pratama tersebut, dinilai menghina sosok Joko Tingkir yang merupakan ulama besar.

Pratama pun meminta maaf dan mengungkap niatnya mengubah lirik lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet

Hal itu disampaikannya melalui sebuah video yang diunggah lewat kanal YouTubenya, Tama Halu 008.

"Di kesempatan kali ini izinkan saya meminta maaf yang sebesar-besarnya Kepada masyarakat Lamongan dan pihak-pihak yang tersinggung atau kurang berkenan karena saya telah membuat lirik menggunakan nama Joko Tingkir. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," kata Pratama, penulis lirik lagu Joko Tingkir.

Pratama mengaku dirinya sebenarnya tidak begitu mengetahui tentang sosok Joko Tingkir yang ternyata adalah seorang ulama besar.

Ia tak bermaksud untuk melecehan nama dan sosok Joko Tingkir dengan menyebutnya dalam lirik lagu yang ia ciptakan.

"Tidak ada niatan saya melecehkan nama beliau. Saya akui karena saya tidak tahu dan kurang paham di balik sosok nama besar beliau. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," lanjut dia.

Saat ini dirinya telah memutuskan untuk mengganti lirik lagu tersebut dan tidak menggunakan nama Joko Tingkir.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena kekurangan, ketidaktahuan saya, ketidakpahaman saya di balik nama Joko Tingkir ini adalah sosok seorang ulama besar dan dihormati di Jawa," kata dia.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya juga di channel saya, saya sudah mengubah liriknya tidak menggunakan Joko Tingkir lagi," sambungnya.

Ia berharap, permintaan maafnya ini dapat diterima dan kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga untuknya.

"Kulo (saya) mohon maaf, nggih (ya), kulo mboten ngertos (saya tidak tahu) sama sekali bahwa beliau niku (itu) ulama besar.

"Mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga permohonan maaf saya ini bisa diterima," terang Tama.

Sebelumnya, lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet ini sempat viral dan populer setelah dibawakan oleh Farel Prayoga.

Penyanyi Jawa Timuran seperti Denny Caknan, Happy Asmara hingga Cak Precil dan Cak Sodiq juga sempat menyanyikan lagu ini.

Pada saat acara Peringatan HUT ke-77 RI di Istana Negara kemarin, Farel Prayoga juga sempat akan membawakan lagu ini, namun hal itu tidak jadi dilaksanakan.

Diketahui, lagu ini sempat diprotes oleh sejumlah ulama karena liriknya yang mencantumkan nama Joko Tingkir.

Seniman asal Lamongan, Narto Widodo mengaku mendapat aduan soal lirik lagu tersebut karena pemakaian nama Joko Tingkir.

Cak Narto pun sempat meminta masyarakat untuk tidak menyanyikan lagu tersebut.

Gus Muwafiq juga sempat protes dengan lagu tersebut yang iramanya mirip dengan irama sholawat.

Berikut lirik lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet yang sempat viral di TikTok:

Joko Tingkir ngombe dawet

(Joko Tingkir minum dawet)

Jo dipikir, marai mumet

(Jangan dipikir, nanti bingung).

Ngopek jamur nggone Mbah Wage.

(Memetik jamur di Mbah Wage)

Pantang mundur, terus nyambut gawe

(Pantang mundur, tetap bekerja)

Pantang mundur, terus nyambut gawe.

(Pantang mundur, tetap bekerja)

Ning Purwokerto tuku ketan

(Ke Purwokerto membeli ketan)

Iki crito anak rantauan

(Ini kisah anak rantauan)

Lombok rawit, pedes tenan

(Lombok rawit pedas banget)

Golek duit kanggo masa depan

(Cari uang untuk masa depan)

Golek duit kanggo masa depan

(Cari uang untuk masa depan)

Rokok klobot ning ngisor wit mlinjo

(Rokok klobot di bawah pohon melinjo)

Paling abot ninggal anak-bojo

(Paling sulit meninggalkan anak-istri)

Tuku donat ning Kalimantan

(Beli donat di Kalimantan)

Tetep s'mangat kanggo masa depan

(Tetap s'mangat untuk masa depan)

Tetep s'mangat kanggo masa depan

(Tetap s'mangat untuk masa depan)

Godong kenikir, godong koro

(Daun kenikir, daun koro)

Jo dipikir aku arep ngeliyo

(Jangan dipikir aku ingin mendua)

Mangan jamur, mangan koro

(Makan jamur, makan koro)

Aku jujur, kowe ra percoyo

(Aku jujur, kamu tidak percaya)

Aku jujur, kowe ra percoyo

(Aku jujur, kamu tidak percaya)

Ning Kediri tuku ketan

(Ning Kediri membeli ketan)

Iki cerito anak rantauan

(Ini kisah anak rantauan)

Lombok rawit pedes tenan

(Lombok rawit pedas banget)

Golek duwet kanggo masa depan

(Cari uang untuk masa depan)

Mangan jamur, mangan koro

(Makan jamur, makan koro)

Aku jujur, kowe ra percoyo

(Aku jujur, kamu tidak percaya)

Aku jujur, kowe ra percoyo

(Aku jujur, kamu tidak percaya)