Akhirnya Terungkap Peran Bharatu Prayogi dan Susi Dalam Bayang Perselingkuhan Om Kuat dan Putri Candrawathi
Misteri meninggalnya Brigadir J ternyata tak hanya karena dugaan motif perselingkuhan Putri Candrawathi dan Om Kuat alias Kuat Ma'ruf.
Ternyata ada beberapa tokoh yang berperan penting dalam kasus yang sudah berjalan hampir 3 bulan ini.
Seperti peran Bharatu Prayogi dan Susi yang ternyata adalah aktor penting dalam kematian brigadir J hingga isu perselingkuhan Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi.
Berikut peran serta Bharatu Prayogi dan Susi yang secara kasat mata tertutupi oleh hebohnya perselingkuhan Om Kuat alias Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi.
Bharatu Prayogi Sempat Selamatkan Brigadir J.
Dua pisau yang ada di lokasi rekonstruksi ulang pembunuhan Brigadir J menjadi tanda tanya besar.
Apalagi dua pisau tersebut sudah dibawa sopir Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf alias Om Kuat sejak dari Magelang.
Apakah Om Kuat dengan membawa dua pisau tersebut memang sudah memiliki rencana untuk menghabisi Brigadir J?
Terkait dua pisau yang dibawa Kuat Ma'ruf terbongkar saat rekonstruksi ulang di Saguling dan Duren Tiga.
Di TKP Saguling sempat dilakukan reka adegan yang menggambarkan rumah Ferdy Sambo yang berada di Magelang.
Dari sana Kuat banyak mendominasi adegan bersama istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Dalam rekonstruksi ulang di TKP Saguling dan Duren Tiga, Jakarta Selatan, muncul sosok yang sejak kasus pembunuhan Brigadir J mencuat, belum pernah 'tersentuh' media.
Sosok tersebut adalah Bharatu Prayogi yang tak lain satu di antara ajudan Ferdy Sambo yang ada sejak peristiwa di Magelang.
Keberadaan Bharatu Prayogi lantas menjadi sorotan setelah perannya dihadirkan dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J pada 30 Agustus 2022.
Kabarnya Bharatu Prayogi memiliki pengaruh lebih besar daripada Bharada E.
Bukan itu saja, Bharatu Prayogi sempat berinteraksi dengan Kuat Ma'ruf alias Om Kuat, lalu terjadi lah peristiwa penembakan Brigadir J terjadi.
Dikutip dari YouTube Uncle Wira pada rekonstruksi tersebut, ada dua belah pisau yang sudah dibawa Kuat Ma'ruf sejak dari Magelang.
Kemudian terlihat, Kuat Maruf alias Om Kuat menyerahkan dua pisau tersebut kepada satu Ajudan Ferdy Sambo, Bharatu Prayogi.
Terlihat dalam rekonstruksi, Kuat Ma'ruf memberikan pisau dan HT kepada Bharatu Prayogi pada adegan ke 74.
Ketika itu posisi Kuat Ma'ruf sedang berdiri di samping ajudan Ferdy Sambo. Kemudian ada suara dari penyidik menyampaikan pada adegan ke 74, Kuat Ma'ruf menyerahkan pisau dan HT kepada Bharatu Prayogi.
Pisau Om Kuat Disita Bharatu Prayogi
Kuat juga terlihat melakukan perannya sesuai dengan apa yang disampaikan penyidik dengan menyerahkan benda berwarna hitam menyerupai pisau.
Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian mengatakan jika pisau itu adalah barang bukti yang ada kaitannya dengan peristiwa di Magelang, Jawa Tengah.
"Itu pisau yang dibawa oleh saudara Kuat dari Magelang," kata Andi usai rekonstruksi.
"Pada saat ada kejadian, ada peristiwa sehingga itu digunakan di Magelang," lanjutnya.
Namun, Andi tidak melanjutkan pembicaraannya tentang akan dipakai untuk apa pisau tersebut. "Ya itu, peristiwanya apa ya nantilah," ucapnya.
Info delapan ajudan Irjen Ferdy Sambo:
1. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J
2. Bhayangkara Dua atau Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E
3. Bripka Matius Marey
4. Bripka Lukas Ricky
5. Brigadir Romer
6. Brigadir Polisi Satu atau Briptu Deden
7. Bharada Sadam
8. Bhayangkara Satu atau Bharatu Prayogi
Peran Vital Susi Laporkan Kejadian ke Ferdy Sambo.
Menurut kronologi yang disampaikan anggota Komisi III Komisi III DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Sarifuddin Sudding dalam rapat dengar pendapat bersama Kapolri pada 24 Agustus 2022, Om Kuat adalah orang yang menyarankan kepada Susi untuk menelpon Ferdy Sambo.
Sebelumnya, disebut bahwa Birgadir J hendak menggendong Putri Candrawathi yang saat itu tengah tidur di sofa di rumah Magelang.
Bahkan peristiwa itu disebut disaksikan oleh Om Kuat alias Kuat Maruf yang kini jadi salah satu tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.
Perihal peristiwa itu disampaikan Komisi III Komisi III DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Sarifuddin Sudding dalam rapat bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Rabu 24 Agustus 2022.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhir mengungkapkan dugaan motif jijik yang mendasari pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Sigit menduga motif itu dipicu oleh laporan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati tentang persoalan asusila.
“Kami sampaikan bahwa motif dipicu adanya laporan dari Ibu Putri Candrawati terkait masalah-masalah kesusilaan,” tutur Sigit dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu 28 Agustus 2022, dikutip dari Berita Subang.
Menurut Sigit,ada kesesuaian kronologi yang disampaikan anggota Komisi III Komisi III DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Sarifuddin Sudding dengan yang diterima Polri.
Dalam rapat dengar pendapat, Sudding menanyakan kesamaan kronologi yang didapatkannya dengan milik Polri.
Sudding mengatakan, Brigadir J hendak menggendong Putri ketika tidur di sofa rumah pribadi Sambo yang ada di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah pada 4 Juli 2022.