Hukum Pasutri Saling Menghisap Kemaluan Saat Hubungan Intim, Simak Kata Buya Yahya dan Ustadz Khalid Basalamah
Saling menghisap kemaluan saat hubungan intim memang masih dianggap tabu oleh sebagian pasangan suami istri.
Beberapa menganggap suami istri yang menghisap kemaluan saat hubungan intim termasuk hal yang dosa dan dilarang Allah SWT.
Namun sebagian lagi menganggap hal itu boleh dilakukan karena suami istri yang menghisap kemaluan saat hubungan intim adalah pasangan yang halal.
Lantas bagaimana pendapat ulama tentang hukum suami istri menghisap kemaluan saat hubungan intim?
Buya Yahya menjawab suami istri bebas melakukan apa saja yang disukainya selama hubungan intim baik itu dari rambut, kuping, serta bagian tubuh lainnya.
"Cuma yang diharamkan dalam dua keadaan yakni waktu haid dan memasukkan ke lubang belakang baik dalam keadaan haid maupun tidak karena hukumnya haram" terang Buya Yahya.
Dalam hal menghisap kemaluan, Buya Yahya mengatakan seorang suami hendaklah tidak boleh memaksakan karena istri belum tentu nyaman.
"Kalau istri merasa jijik, Anda tidak boleh memaksa karena hukumnya haram, atau sebaliknya." Kata Buya Yahya.
Akan tetapi jika ada istri yang bersedia melakukannya maka ketahuilah bahwa di bagian tersebut ada hal yang najis.
Air mani tidak najis, tapi ada cairan lain yang najis sehingga jika harus melakukan mohon untuk tidak ditelan." Tegasnya.
Sementara itu Ustadz Khalid Basalamah sendiri memperbolehkan seorang suami menjilati kemaluan istri saat hubungan intim, begitupun sebaliknyam
"Yang saya tahu memang boleh, karena larangan Rasulullah SAW sendiri meletakkan kemaluan di dubur, itu haram mutlak." Terang Ustadz Khalid Basalamah.
Kemudian seorang suami juga tidak diperbolehkan meletakan kemaluannya ketika istri sedang haid atau nifas.
"Selain itu diperbolehkan, onani jika dilakukan oleh suami sendiri haram tapi kalau istri yang melakukan boleh." Sambungnya.
Ustadz Khalid Basalamah juga menjelaskan tentang cairan yang keluar dari kemaluan suami, selain air mani maka itu tidak diwajibkan mandi besar.
"Contoh cairan mazi yang keluar saat kecapean itu bukan najis sehingga tidak diwajibkan mandi, tapi kalau yang keluar cairan mani itu harus mandi." Sambungnya.
Sejauh ini memang ada pendapat yang mengatakan cairan mazi termasuk najis, namun secara mutlak Ustadz Khalid Basalamah menegaskan itu tidak najis.
"Karena ada yang keluar setelah mazi yaitu mani, mani lebih kental karena keluar saat klimaks, sementara mazi hanya awal saja." Ujar Ustadz Khalid Basalamah.
Sebuah hadits riwayat Bukhari mengatakan dahulu Aisyah pernah mengerik sisa mani di baju Nabi Muhammad SAW yang sudah kering kemudian digunakan sholat.
"Dari sinilah ulama mengatakan bahwa mani bukan najis." Tambah Ustadz Khalid Basalamah.
Sementara dari sisi medis, melakukan hubungan intim memang memiliki banyak manfaat.
1. Mengurangi rasa sakit.
Faktanya melakukan hubungan intim dapat menghasilkan senyawa endorfin yang akan membanjiri tubuh dan otak, mengurangi ketidaknyamanan.
Bagi sebagian orang hubungan intim juga, bisa menyembuhkan sakit kepala dan membuat Anda merasa bahagia.
2. Seks membakar kalori.
Meski bukan salah satu jenis olahraga, hubungan intim bisa membakar cukup banyak kalori.
Satu studi dari University of Montreal melihat berapa banyak kalori yang dibakar pasangan saat bercinta.
Selama sesi 30 menit, pria membakar rata-rata 101 kalori, sementara wanita membakar 69. Itu masing-masing sekitar 4,2 kalori atau 3,1 kalori per menit.
3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Psychology Report menunjukkan pasutri yang melakukan hubungan intim sekali seminggu, memiliki tingkat antibodi tertentu yang lebih tinggi yang sangat penting untuk melawan penyakit.
4. Baik untuk jantung
Hubungan intim yang sehat juga bermanfaat untuk melatih kesehatan jantung.
Rata-rata detak jantung puncak saat hubungan intim hampir sama dengan menaiki tangga, dan rekomendasinya adalah berolahraga cukup selama sekitar 150 menit seminggu.
5. Membantu mengatasi stres
Pasangan suami istri yang melakukan hubungan intim cenderung memiliki tingkat stress yang rendah, karena otak dan tubuh lebih mudah rileks.
6. Menurunkan risiko kanker prostat
Pria yang sering ejakulasi dan melakukan hubungan intim bisa menurunkan risiko kanker prostat.
Dari 50.000 pria berusia antara 40 dan 75, pria yang melaporkan 21 kali ejakulasi atau lebih dalam sebulan lebih kecil kemungkinannya terkena kanker prostat dibandingkan yang tidak.
7. Membuat Anda merasa lebih sehat
Menurut sebuah penelitian terhadap 3.000 orang Amerika berusia 57 hingga 85 tahun, orang yang rutin melakukan hubungan intim cenderung lebih sehat daripada yang tidak.
8. Mengurangi risiko penyakit maag
Hubungan intim yang sehat terbukti mengurangi risiko angina (kondisi jantung) dan sakit maag pada pria.
9. Menurunkan tekanan darah Anda.
Orang yang sering berpelukan dan melakukan hubungan intim akan memiliki tekanan darah yang lebih rendah.
10. Meningkatkan kualitas tidur.
Saat Anda merasa puas bercinta maka biasanya Anda merasa lebih mudah mengantuk karena lelah.
Saat Anda merasa puas bercinta maka biasanya Anda merasa lebih mudah mengantuk karena lelah.
Bagi pria khususnya , orgasme bisa mengurangi aktivitas di korteks prefrontal otak, yang sangat penting untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak.
11. Emosi lebih stabil.
Pada tahun 2005, penelitian dari University Medical Center Groningen menemukan bagaimana hubungan intim dapat membantu pria mengelola emosi mereka.
12. Membantu meningkatkan daya ingat
Manfaat rutin melakukan hubungan intim juga bisa membuat pasangan suami istri tidak mudah pikun.
Beberapa peneliti menyimpulkan hubungan intim bisa meningkatkan pertumbuhan sel otak di area yang terkait dengan memori, dan perasaan senang yang memompa kita penuh dengan dopamin dan oksitosin.
13. Membantu mengurangi risiko kecemasan
Saat bercinta aliran darah menurun ke amigdala yakni area otak yang terkait dengan gangguan kecemasan.
Banyak darah yang mengalir ke amigdala dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan gangguan kecemasan atau masalah kesehatan mental lainnya.
Jadi hubungan intim mungkin menjadi salah satu cara untuk mengurangi risiko itu.
14. Membuat Anda lebih sehat secara genetik
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Psychoneuroendocrinology membuktikan orang yang memiliki kehidupan hubungan intim akan membuat hidupnya lebij sehat secara genetik. ***