Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nikita Mirzani sindir Najwa Shihab : Yuk ke Mangga 2 saya temanin

 


Nikita Mirzani sindir Najwa Shihab dan akhirnya mengajak untuk Yuk ke Mangga 2 saya temanin hingga mengaitkan dengan isu Gubernur Jakarta yang habis masa jabatannya.

Viralnya sindiran tersebut berawal dari postingan di YouTube Najwa Shihab pada Rabu (14/9/2022} dengan judul ngobrolin kebocoran data, gaya hedon polisi, pro kontra BBM naik, menjadi sorotan warganet.

Tentu saja hal tersebut mendapat respon dan pro kontra serta mendapat tanggapan langsung dari Nikita Mirzani melalui akun Instagram pribadinya.

Adapun yang diangkat adalah isu kebocoran data bikin Najwa Shihab, Jovial da Lopez, dan Andovi da Lopez ikut geregetan. “Hacker kalau bisa jangan nyerang, adalah permintaan terbodoh yang gue denger seumur hidup gue.” kata Andovi da Lopez.

Respons pemerintah yang saling lempar tanggung jawab dianggap enggak solutif dan menjengkelkan.

Di waktu yang sama, masyarakat juga dipaksa menghadapi kenaikan harga BBM. Wah mana ada-ada aja yang bikin makin gerah: polisi sekarang enggak malu pamer kemewahan.

Deretan obrolan tersebut mendapat tanggapan serius dari Nikita Mirzani.

Berikut isi dari komentarnya : Dear Mba Nana yang smart. Sebagai netizen tapi dibaluti dengan keartisan saya. Boleh juga dong saya berpendapat sama seperti Mba Nana yang menggebu-gebu membicarakan tentang kepolisian Republik Indonesia Raya.

Harusnya saya dong yang nyolot tentang Kepolisian Indonesia. Karena saya yang sering dikerjain di tahan dan digrebek polisi.

1. Mabes Polri yang dulu saya pernah diprank kasus prostitusi.

2. Polres Jaksel yang menahan saya setelah saya melahirkan gara-gara asbak plastik.

3. Polres serang banten. Yang memperlakukan saya seperti teroris dan akhirnya melempem sendiri kaya kerupuk kulit.

4. Polres Tangerang Selatan. Yang penuh atensi dari pada atas-atasnya yang mungkin selingkuh dengan cabe-cabean.

Sebagai journalist Mba Nana tidak bleh menyerah pribadi kepolisian. Kenapa Mba Nana nggak bilang oknum saja. Kenapa harus global.

Menyebutkan institusinya. Kalau berapa kenapa nggak sebutin aja langsung nama oknum nya yang katanya hedon, gak semua loh begitu.

Kan masih ada juga loh Ibu Bhayangkari yang kelilit pinjol. Apa Mba Nana nggak kasian Mba Nana yang baik serta pintar dan yang selalu dielu-elukan netizen termasuk saya loh tadinya.

Tapi sekarang mohon aaf saya tidak sependapat dengan Mba Nana.

Untuk hal yang jangan mau ditakut-takutin pasa. Itu saya setuju, dan sudah saya lakukan untuk melawan Polres Serang Banten. Malah saya ada niatan untuk mengibarkan bendera.

Mba Nana kenapa sih kok nyolot banget sama kepolisian? Emang Mba Nana sudah pernah tersakiti seperti saya?

Saran dari saya. Gimana kalau Mba Nana komentarin pembangunan Gubernur DKI Jakarta yang sudah habis masa jabatanya. Program pembangunannya sudah beres apa belum. Plus di panggilnya dia sama KPK. Jangan jauh-jauh komentari polisi deh.

Itu yang di depan mata kasus KPK gak dikomentarin duitnya banyak loh. Pasti gajinya besar deh.

Dah lah Mba Nana jadi jurnalis yang independent aja jangan kesannya pilih-pilih yang mau dikomentarin.

Mba Nana saya mau tanya deh, emang kalau polisi sama istrinya punya pekerjaan sampingan dan menghasilkan banyak uang gak boleh ya?

Dam kalau polisi emang dari keturunan orang kaya juga gak boleh ya pakai pakaian bagus. Apa harus ngegembel bajunya compang camping?

Mba Nana pernah gak ke Mangga 2, di situ banyak loh barang-barang branded KW yang harganya sama dengan segelas kopi. Belum tentu kan barang-barang yang mereka pakai itu harganya ratusan juga.

Cek dulu Mba, gak semua yang mereka pakai itu asli.

Kalau belum pernah ke Mangga 2 yuk saya temanin. Kebetulan saya juga belum pernah. Solnya kalau saya gatel pakai yang palsu.***