Tahu Kasus Ferdy Sambo Bakal Tak Temui Titik Terang, Irma Hutabarat Sebut Alasan: Oknum Gerombolan
AYOJAKARTA.COM - Kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo hingga saat ini belum menemui titik terang.
Meski Ferdy Sambo dan keempat orang lainnya sudah ditetapkan sebagai tersangka, tetapi motif di balik pembunuhan Brigadir J belum juga diungkap.
Aktivis Irma Hutabarat menilai penyelesaian kasus ini berjalan dengan lambat dan maju mundur.
Menurut Irma Hutabarat, kemunduran kasus Brigadir J itu terjadi pasca 50 hari insiden penembakan di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 lalu.
"Jadi setelah 50 hari, (kasus) itu masih belum jelas duduk perkaranya dan saya pikir juga ada pengalihan isu yang luar biasa masifnya. Dari pelecehan balik lagi," kata Irma Hutabarat.
"Maka saya bilang, kita sudah lari, bukan lari di tempat, tapi malah mundur ke belakang. Menurut saya ini sesuatu yang menyedihkan," lanjutnya.
Irma Hutabarat melihat, kasus pembunuhan Brigadir J berbelit-belit karena sejak awal dimulai dengan kebohongan.
Padahal, menurutnya kebohongan itu seharusnya segera disingkirkan agar kasus ini dapat diungkap dengan tuntas.
"Kalau bicara soal saat ini, sebenarnya ini kasus yang dibuat seharusnya semakin terang, tapi menjadi semakin redup kalau menurut saya karena back to zero (kembali ke nol)," ujarnya dikutip dari Seputar Tangsel dengan judul 'Kasus Pembunuhan Brigadir J Makin Ruwet, Irma Hutabarat 'Tampar' Kapolri: Divisinya Ferdy Sambo Itu Bejat...'
Ia menuturkan, dimunculkannnya kembali isu pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi merupakan hal yang aneh.
Salah seorang pendiri Indonesia Corruption Watch (IPW) itu juga mengaku sedih ketika Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan motif di balik pembunuhan Brigadir J adalah karena adanya dugaan tindak kesusilaan yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah.
Hal itu diungkap Sigit saat menjawab sejumlah pertanyaan dari Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada 24 Agustus 2022 lalu.
"Itu kan aneh kalau seorang Kapolri harus bicara seperti itu di depan Parlemen dan kemarin saya melihat orang Parlemen berbicara itu, saya sedih banget," akunya.
Sikap anggota DPR itu dilihatnya seolah-olah tidak memahami substansi.
Bahkan, ia menilai isu pelecahan seksual yang kembali dimunculkan dalam kasus pembunuhan Brigadir J menunjukan bahwa saat ini hukum tengah dilecehkan.
Irma Hutabarat menuturkan, apa yang dilakukan Ferdy Sambo meruntuhkan seluruh tatanan hukum dan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.
Kemudian, ia juga menyinggung puluhan anggota polisi lintas pangkat dan jabatan yang ikut terlibat dalam kasus Ferdy Sambo.
"Kalau 97 orang yang terlibat, itu kan gerombolan jadinya. Itu bisa dibilang oknum gak kalau 97?" tuturnya.
Irma Hutabarat tidak menampik kemungkinan bahwa terlibatnya Ferdy Sambo yang kala itu menjabat sebagai Kadiv Propam Polri membuat publik berpikir bahwa Divisi Propam Polri adalah divisi yang bejat.
"Saya kan suka menanam ya. Kalau persemayamannya buruk, maka benih baik pun tidak bisa tumbuh di sana. Apalagi Propam itu di atasnya polisi. Dia yang mengurusi investigasi masalah internal dan lain-lain," ucapnya.
"Jadi kalau katanya itu cuma anak buahnya Sambo, oh berarti divisinya Sambo itu menjadi satu persemayaman yang bejat karena begitu banyak orang mengikuti perintah yang sesat. Menurut saya itu sesuatu yang mengerikan," tegas Irma Hutabarat.
Apa yang Terjadi Jika Putri Candrawathi Ditahan? Irma Hutabarat: Sambo Bakal Nyanyi Lagu yang Tidak Merdu.
Dalam unggahan video dari akun Instagram @iambegosiip, seorang moderator bertanya kepada Irma Hutabarat mengenai resiko yang terjadi jika Putri Candrawathi akhirnya ditahan.
“Resikonya apa sih inang, kalau sampai akhirnya istri Ferdy Sambo ini ditahan?,” tanya moderator dalam forum diskusi yang diunggah akun @iambegosiip pada hari Jumat, 16 September 2022.
Menurut Irma, ia menduga alasan Putri tidak ditahan karena adanya sosok Ferdy Sambo yang memegang seluruh informasi.
“Resikonya mungkin.. kesepakatan dilanggar, sambo akan bernyanyi lagu yang tidak merdu, sebagai kadiv propam dan sebagai kepala satgas merah putih, dia punya banyak daftar.. siapa saja.. melakukan apa.. menerima apa.. yang menurut saya itu merupakan kartu truf bagi dia (Sambo),” jawab Irma.
Dari pernyataannya tersebut, Irma menduga jika, munculnya kasus pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi hanyalah sebagai pengalihan saja.
“Jadi itulah saya pikir bahwa selama ini.. yang disangkal yang kemudian dibawa kembali ke pelecehan, itukan membuat public menjadi semakin ‘curiga’ loh,” tambahnya.
Irma menduga dari kasus Bridgadir J ini, banyak sekali pihak-pihak yang ikut membantu untuk menutupinya.
Karena menurutnya, sampai di sidang etik pun masih tidak jelas, dikarenakan publik tidak tahu siapa yang melakukan apa.
Menurutnya, dengan banyaknya kejanggalan dalam kasus pembunuhan Brigadir J, menunjukan jika Ferdy Sambo menyimpan banyak rahasia besar terkait pejabat di institusi kepolisian.
“Karena kita tahu banyak rahasia yang disimpan oleh Sambo, seperti yang juga dikonfirmasi oleh Pak Mahfud, ya kan? Betapa besar kuasa kaisar sambo ini,” ungkapnya.
“Ya sudahlah kamu tahan saya tapi istri saya jangan coba-coba,” ucap Irma dengan menirukan gaya bicara Ferdy Sambo.
Dalam menirukan gaya bicara Sambo, Irma menduga jika Putri ditangkap, Ferdy Sambo akan membongkar rahasia dalam organisasi Polri.
“kalau kamu tahan dia (Putri).. saya bisa.. mengeluarkan rahasia atau mengatakan sesuatu yang kamu tidak ingin dengarkan,” lanjut Irma.
Sebelumnya, Putri Candrawathi tidak ditahan setelah kuasa hukumnya, Arman Hanis mengajukan permohonan agar Putri tidak ditahan dengan alasan kemanusiaan.
Arman menjelaskan, “Terkait penahanan Bu Putri, kami sudah mengajukan permohonan tidak dilakukan penahanan, karena alasan-alasan sesuai Pasal 31 ayat (1) KUHAP, kami boleh mengajukan itu karena alasan kemanusiaan.”***