50 Kantong Jenazah Disiapkan, 3 Jenazah Suporter Arema Telah Diserahkan ke Keluarga
Mako PSC 119 Kota malang diminta menyiapkan 50 kantong jenazah usai kericuhan yang terjadi saat pertandingan Derbi Super Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.
Operator PSC 119 Kota malang mengatakan melalui sambungan telepon kalau sudah tiga jenazah dipulangkan ke keluarganya yang beralamat di Singosari dan Pekunden. "Tiga jenazah telah dipulang ke keluarga, 1 warga Singosari dan 2 warga Pekunden", tuturnya melalui sambungan telefon.
Ia menambahkan kalau proses pendataan masih terus berlangsung dan pihaknya telah diminta untuk menyiapkan lima puluh kantong jenazah. Kericuhan tersebut bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah.
Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.
Kericuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Ada kobaran api pada sejumlah titik di dalam stadion tersebut. Terlihat dua unit mobil polisi yang salah satunya adalah mobil K9 dibakar. Sementara satu mobil lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.
Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan.
Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas. Banyaknya suporter yang pingsan, membuat kepanikan di area stadion.
Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan. Para suporter itu, banyak yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.
Para suporter tersebut panik dan akhirnya berhamburan. Hingga saat ini pihak Polres Malang dan manajemen belum memberikan keterangan resmi terkait adanya jumlah korban yang meninggal dunia akibat tragedi tersebut.