Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Irma Hutabarat Ungkap Dugaan Penyesalan Ferdy Sambo Hanya untuk Mencari Simpati dan Bentuk Justifikasi

 


Setelah resmi menjadi tahanan Kejaksaan Agung (Kejagung) dan mengenakan rompi merah, Ferdy Sambo mengungkapkan penyesalan kepada publik dan permohonan maaf kepada keluarga Brigadir J. Seperti diketahui, semua tersangka, termasuk Ferdy Sambo, hadir dalam tahap pelimpahan tersangka dan barang bukti di Kejagung pada Rabu (5/10/2022) lalu. Menanggapi penyesalan dan permohonan maaf suami Putri Candrawathi tersebut, Ketua Komunitas Civil Society Irma Hutabarat menduga itu hanya alasan. Ia mengatakan, ucapan maaf Ferdy Sambo yang menyebut istrinya, Putri Candrawathi tidak terlibat bahkan menjadi korban itu hanya untuk mencari simpati. "Tidak ada gunanya (minta maaf,red) dan hanya untuk mencari simpati atau justifikasi," ujar Irma Hutabarat seusai dihubungi, Kamis (6/10/2022). Irma menjelaskan bentuk permintaan maaf Ferdy Sambo terkesan tidak tulus, karena diucapkan jelang persidangan.

Menurutnya, jika mengakui kesalahannya membunuh Brigadir J, Ferdy Sambo bisa menyatakan maaf sejak awal. "Kalau tulus meminta maaf, harusnya sudah disampaikan sejak awal. Sebab, Yosua (Brigadir J) meninggal di rumah dinasnya," kata dia. Selain itu, Irma Hutabarat yang terus mendampingi keluarga Brigadir J menyampaikan hanya ingin menjalani proses hukum hingga akhir. Menurut Irma, keluarga Brigadir J tidak lagi ingin mendengar apapun dari Ferdy Sambo. "Ikuti proses hukum, minta maaf untuk apa? Sudah telat banget, Kalau mau dimaafkan atau tidak, menunggu sampai proses hukumnya," imbuhnya. Sebelumnya, Ferdy Sambo menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak yang terseret dalam kasusnya, terutama kepada keluarga korban. "Saya sangat menyesal. Saya menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang sudah terdampak atas perbuatan saya, termasuk bapak dan ibu dari Josua," kata Ferdy Sambo di Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022).

Ferdy sambo yang menjadi aktor utama dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J resmi menjadi tahanan Kejaksaan Agung (Kejagung) dengan mengenakan rompi merah. Semua tersangka hadir dalam tahap pelimpahan tersangka dan barang bukti, termasuk Ferdy Sambo yang tiba dengan pengawalan ketat guna menjalani pemeriksaan di Kejagung. Dalam kesempatan tersebut, Ferdy Sambo menyampaikan pernyataan kepada media. Namun, suami Putri Candrawathi tersebut terus mendapat pengawalan ketat dari Brimob dan Kejagung. Alhasil, awak media yang meliput pun kesulitan untuk mengambil gambar atau sekadar mengajukan beberapa pertanyaan. Berikut pernyataan lengkap Ferdy Sambo seusai resmi menjadi tahanan Kejagung.