Rela Putus Sekolah Demi Cari Nafkah Sebagai Badut Jalanan, Cerita Adik Dani Bikin Terharu
Panas terik mentari tak membuat ia menyerah. Langkahnya menapaki aspal dan beradu dengan asap kendaraan bermotor.
Dia adalah Dani (13) salah satu anak yang bekerja sebagai badut di jalan, kesehariannya sudah tidak bersekolah lagi (Putus Sekolah) karena faktor ekonomi. Ia hanya bisa membantu perekonomian keluarganya melalu bekerja di jalan sebagai badut.
Saat ini Dani harus berjuang di jalanan sebagai badut. Perjuangan Dani bekerja sabagai badut di jalan setiap hari pada pukul 10.00 pagi hingga 12.00 siang. Kemudian setelah itu digantikan oleh Kakaknya yang juga sebagai badut jalanan.
Uang yang di dapatkan Dani bekerja setiap hari sebanyak Rp 120.000/harinya, namun Dani harus membayar sewa baju badut ke pemiliknya sebesar Rp 100.000 ribu/hari. Jadi bisa di bilang dani dalam sehari bekerja hanya mendapatkan uang Rp. 20.000/hari.
Kisah sedih Dani saat bekerja sebagai badut di jalan harus rela kejar-kejaran bersama satpol PP saat Razia, dani pernah ketangkap saat bekerja sebagai badut di jalan, iya di bawa kekantor Satpol PP dan semua perlengkapan nya di ambil, seperti bajubaju badut, speaker, dan isi uang yang di dapatkan dani saat bekerja. Dengan begitu dani harus menggantikan ke pemilik sewa badut tersebut.