Sudah Tak Takut pada Ferdy Sambo, Bripka RR Ungkap Hal Tak Terduga Sebelum Si Bos Habisi Brigadir J
Detik-detik kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sempat diungkap oleh terdakwa Ricky Rizal atau Bripka RR, Menurutnya saat itu, ada kejadian tak biasa yang dilakukan mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo, Rabu (23/11/2022).
Sudah Tak Takut pada Ferdy Sambo, Bripka RR Ungkap Hal Tak Terduga Sebelum Si Bos Habisi Brigadir J Ya, sebelum persidangan lima terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, nama terakhir sempat memberikan kesaksian melalui kuasa hukumnya terkait hal yang dilakukan sang mantan Kadiv Propam sebelum menghabisi nyawa ajudannya, Yosua Hutabarat.
Sosok Ricky Rizal atau Bripka RR dan Ferdy Sambo. (kolase tvonenews.com) Saat itu, kuasa hukum Ricky Rizal atau Bripka RR, Erman Umar sempat mengungkap pengakuan Bripka RR yang saat itu menolak perintah Ferdy Sambo untuk menghabisi nyawa Brigadir J.
Adapun kata Erman Umar, Ricky Rizal atau Bripka RR saat itu lebih dulu dipanggil oleh Ferdy Sambo untuk menanyakan tentang apa yang terjadi kepada Putri Candrawathi di Magelang. Erman Umar mengatakan, saat itu Ricky Rizal atau Bripka RR mengaku tidak mengetahui hal apapun yang terjadi antara Putri Candrawathi dan Brigadir J. "Dipanggil, dia tanya, ‘ada kejadian apa di Magelang? Kamu tahu enggak?.
Enggak tahu’. Ini Ibu dilecehkan,’. Dan itu sambil nangis dan emosi," kata Erman saat ditemui di Bareskrim Polri, Jakarta Jumat (9/9/2022). Adapun Ricky Rizal atau Bripka RR mengaku saat ditanyai oleh Ferdy Sambo, saat itu Putri Candrawathi ada di dalam ruangan yang sama.
Ia menjelaskan saat itu Putri Candrawathi mengaku dilecehkan oleh Brigadir J. Saat dipanggil, Bripka RR ditanyai kesanggupannya untuk menembak Brigadir J. Namun Bripka RR menolak lantaran tak kuat mental dan justru dia diminta memanggil Bharada E.
"'Kamu berani nembak? Nembak Yosua? Dia bilang saya enggak berani Pak, saya enggak kuat mental, enggak berani, Pak. Ya sudah kalau begitu kamu panggil Richard," kata Erman, menirukan percakapan Bripka RR dan Ferdy Sambo.
"'Kamu berani nembak? Nembak Yosua? Dia bilang saya enggak berani Pak, saya enggak kuat mental, enggak berani, Pak. Ya sudah kalau begitu kamu panggil Richard," kata Erman, menirukan percakapan Bripka RR dan Ferdy Sambo.
Tak hanya itu, Bripka RR juga mengaku melihat Ferdy Sambo sempat menangis sebelum melakukan pembunuhan kepada Brigadir J. Ketika ditanya lebih lanjut, Bripka RR mengaku tidak mengetahui alasan pastinya. Namun Bripka RR mengetahui bahwa Kuat Maruf dan Brigadir J memang sempat terjadi pertengkaran saat di Magelang. "Saya melihat bapak menangis.
Enggak biasa begitu kan. Tapi saya enggak tahu kejadian di sana," kata dia. Kesaksian Ajudan Lain Terbaru, kemunculan saksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Adzan Romer di persidangan terdakwa Ferdy Sambo menghadirkan beberapa keterangan baru soal kronologi pembunuhan ajudan favorit Putri Candrawathi itu, Kamis (10/11/2022).
Sebelumnya, Adzan Romer sang mantan ajudan Ferdy Sambo itu blak-blakan mengaku takut pada mantan atasannya itu dengan berbagai macam alasan. Terkini, Adzan Romer menyebut bahwa ketika Brigadir J tewas dihabisi, justru Ferdy Sambo langsung memasang badan (melindungi) pelaku, yaitu Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E. Adapun Adzan Romer mengatakan, keinginan Ferdy Sambo untuk melindungi Bharada E itu dikatakan ketika para ajudan dikumpulkan setelah Brigadir J tewas.