subhanallah-ternyata-rambut-nabi-saw.
Bukti kemulian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bukan hanya diketahui dari sejarahnya dan mukjizat saja.
Segala sesuatu yang merupakan bagian dari Rasulullah adalah kemuliaan yang selalu dijaga Allah Ta’ala termasuk peninggalan beliau.
يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ رواه البخاري
“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia. (HR Al-Bukhari)
Berikut kisah kemuliaan rambut Nabi Muhammad yang tak mampu dibakar oleh api. Kisah ini disampaikan oleh.
Al-Habib Hamid bin Abu Bakar Barakhwan menyampaikan kisah rambut Nabi yang tak bisa dibakar api saat beliau belajar di Darul Musthofa Yaman (Ma’had Al-Musnid Al-Habib Umar bin Hafizh).
Dalm suatu kesempatan, beliau dengan almarhum Habibana Munzir dan juga rekan-rekannya, bertamu pada seseorang yang punya koleksi rambut Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rambut mulia itu dikasih lihat pada khalayak tanpa adanya penutup kaca. Orang-orang boleh melihat, mencium dan bertabarruk pada rambut itu.
Dari sekian orang yang hadir ada salah seorang Majdub (nyeleneh), menurut kita mungkin gila, tapi karena mahabbahnya yang begitu hebat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Sampailah pada orang Majdub itu mencium rambut Nabi. Tiba-tiba orang itu malah mengeluarkan pemetik api lantas membakar rambut mulia itu.
Ketika orang yang hadir mencegah orang yang Majdub itu, orang yang punya rambut Nabi itu malah tenang-tenang saja, bahkan cenderung membiarkan rambut itu dibakar.
Kemudian si Majdub disodorkan pernyataan mengapa ingin membakar rambut Nabi? Katanya, “Saya hanya ingin memastikan apakah ini rambut asli Nabi atau bukan”
Saat api dinyalakan dan menyentuh rambut Nabi, ternyata rambut mulia itu sama sekali tidak terbakar api. Cahaya tidak dapat dikalahkan oleh api.
Bahkan bukan hanya api dunia, api neraka pun tak bisa membakar jasad mulia Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sampai-sampai ada yang meminum darah bekas bekamnya, ada yang mengumpulkan keringat beliau, ada juga yang menyimpan rambut Nabi Kita itu.
Juga diantara sahabat ada yang menyimpan pakaian beliau, properti sampai baju perang beliau.
Itulah Nabi terakhir, sumber cahaya, cahaya di atas cahaya. Semoga kita mendapatkan syfaatnya.