Keanehan Lokasi TKP Hilangnya Eril, Sungai Aare Indah Namun Mengorbankan 15-20 Kasus Setiap Tahun
Sungai Aare menjadi saksi kepergian Eril yang membuat keluarga besar Ridwan Kamil serta publik merasakan kesedihan mendalam.
Eril telah tenggelam di dalam keindahan Sungai Aare Swiss yang ternyata memiliki banyak misteri di dalamnya.
Lokasi TKP hilangnya Eril di Sungai aare yang diunggah oleh Atalia dalam Instagramnya menuai keanehan.
Video Atalia juga memperlihatkan Ridwan Kamil yang juga sedang melakukan pencarian anak sulungnya dengan menyisir pinggir Sungai Aare.
Setiap hari Ridwan Kamil menceburkan setengah badan untuk bisa menemukan Eril di Sungai Aare.
Begitu sayangnya seorang ayah kepada anaknya yang belum ditemukan terlihat dari sosok orang nomor satu di Jawa Barat itu.
Pencarian Eril ini juga dilakukan oleh otoritas Swiss dengan berbagai macam metode yang telah dilakukan.
Dalam video Instagram Atalia memperlihatkan lokasi sekitar TKP hilangnya Eril
“Lokasi sekitar TKP,” tulis Ibunda Eril, Atalia di Instagram Storynya.
Jika kita lihat lokasi tersebut terlihat dangkal dengan terlihat dasar dari lokasi tersebut berupa batu-batuan, namun arusnya cukup deras.
Akan tetapi perubahan kondisi dan situasi arus sungai yang cepat dapat berubah sesuai cuaca dan iklim.
Lalu Atalia juga berkata dengan adik Eril saat membuat video tersebut.
Sama sebetulnya, Dek. Bedanya adalah waktu itu bedanya keruh,” ujar Atalia.
Maka bisa saja saat Eril berenang, arusnya dapat berubah dan debit air bisa saja berubah cepat.
Faktanya, sebelum Eril berenang, Rabu, 25 Mei 2022, debit air Sungai Aare mencapai angka 225 m³/s. Angka ini tertinggi dalam kurun waktu 22 Mei 2022 hingga 30 Mei 2022.
Sedangkan waktu Eril berenang, Kamis, 26 Mei 2022, debit air Sungai Aare mencapai 211 m³/s. Angka itu lebih rendah dari hari sebelumnya.
Setelah terjadi peristiwa hilangnya Eril, debit Sungai Aare turun secara signifikan.
Tercatat di rivermap.org, grafik debit air Sungai Aare melandai pasca Eril dinyatakan hilang, Rabu, 1 Juni 2022 berada di 119 m³/s.
Biasanya menurut otoritas Swiss, orang yang tenggelam di Sungai Aare akan ditemukan paling lama 3 minggu pencarian.
Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad, mengatakan Eril bukan orang pertama yang hanyut di Sungai Aare.
Insiden serupa, kira-kira terjadi antara 15-20 kasus setiap tahun," kata Muliaman dalam konferensi pers.
Keanehan yang terlihat bahwa keindahan Sungai Aare juga banyak memakan korban.