Hah? Otak Brigadir J Dipindah Dari Kepala Lalu Dibungkus Plastik dan Dijahit Dalam Perut, Temuan Hasil Autopsi Bikin Pihak Keluarga Syok
Jenazah Brigadir Yosua atau Brigadir J kembali diautopsi ulang atau ekshumasi setelah pihak keluarga mencurigai hasil autopsi pertama kali. Pasalnya, ditemukan berbagai luka janggal yang diduga bukan dari tembakan senjata. Sebelumnya, dilaporkan bahwa Brigadir J tewas setelah beradu tembak dengan Bharada E pada Jumat (8/7/2022) saat sama-sama sedang bertugas di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo di kawasan Jakarta Selatan. Hah? Otak Brigadir J Dipindah Dari Kepala Lalu Dibungkus Plastik dan Dijahit Dalam Perut, Temuan Hasil Autopsi Bikin Pihak Keluarga Syok Proses autopsi ulang Brigadir J dilakukan di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, Rabu (27/7/2022). Kuasa hukum Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan sejumlah temuan baru dari hasil autopsi ulang pada jasad Brigadir J. Berdasarkan catatan dokter perwakilan keluarga, Kamaruddin menyebut bahwa otak dari Brigadir J tidak ditemukan di dalam kepala. Selain itu terlihat pula, bekas tembakan pada bagian belakang kepala yang tembus hingga ke hidung. “Jadi apa yang mereka catat itu sudah hasil kerja sama dengan dokter-dokter forensik, misalnya dibuka kepala gitu ya, pertama tidak ditemukan otaknya. Yang ditemukan adalah ada semacam retak enam di dalam kepala itu," ungkap Kamaruddin dalam akun Youtube Refly Harun yang diunggah pada Jumat, (29/7/2022).
Berikutnya tim dokter keluarga bersama para dokter forensik memeriksa bagian belakang kepala Brigadir J. Ternyata ditemukan bekas luka yang dilem, saat lem itu dibuka terdapat lubang. "Lubangnya disonde itu ditusuk pakai seperti sumpit itu ada alatnya disonde ke arah mata, mentok. Tapi begitu disonde ke arah hidung ternyata tembus ya. Itulah mengapa adanya jahitan yang sebelumnya difoto ketika Berulang kali saya berikan kepada media itu bekas lubang peluru yang ditembak dari belakang kepala dengan posisi agak tegak lurus gitu," beber Kamaruddin. Berdasarkan temuan tersebut, Kamaruddin menilai pernyataan kepolisian soal peristiwa tembak-menembak yang menewaskan Brigadir J dengan demikian terbantahkan. Sebab bila dikatakan tembak-menembak tentu keduanya saling berhadapan dan tidak mungkin ditemukan luka di bagian belakang kepala. "Inilah salah satu bukti yang membantah penjelasan Karopenmas Polri bahwa (tewasnya Brigadir J) akibat tembak-menembak dari atas ke bawah. Kalau tembak-menembak itu kan saling berhadapan. Jadi artinya tembakan itu tegak lurus dari belakang ke hidung. Makanya waktu itu hidungnya ada jahitan," tegasnya. Kamaruddin memastikan apa yang menjadi temuan dari hasil autopsi ulang itu telah dicatat dalam bentuk akta notaris untuk mengamankan kebenaran fakta.
"Ini dokter yang menyatakan. Jadi dokter forensik bersama-sama dengan dokter yang mewakili kita, ya Jadi mereka menceritakan ini ditembak dari belakang," katanya. Pengacara keluarga Brigadir J lainnya bernama Nelson Simanjuntak menambahkan bahwa saat proses autopsy ulang dilakukan pembedahan pada dada Brigadir J. Lalu, hasil temuan yang diungkap sangat membuat kaget keluarga. Pasalnya, otak Brigadir J sudah dipindah dari kepala dan dibungkus plastik lalu dijahit di. dalam perut. Selain itu, otak Brigadir J juga sudah diberi formalin. Polisi Kembali Datangi Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo TKP Penembakan Brigadir J Rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang telah diberi garis polisi berwarna kuning. Terpantau dari TKP penembakan Brigadir J pada Senin (1/8/2022), para anggota kepolisian sudah mulai memenuhi tempat kejadian perkara pukul 10.15 WIB. Tak hanya itu, adapun belasan tim laboratorium forensik mengenakan pakaian putih berkumpul di depan tempat kejadian perkara. Dua mobil berwarna hitam dari kepolisian terparkir di depan rumah dinas dikawal oleh anggota yang bertugas. Terlihat sejumlah anggota kepolisian, di antaranya Kepala Biro Multimedia (Mulmet) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Gatot Repli Handoko, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedy Prasetyo, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol. Nurul Azizah, dan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Pol. Agus Andrianto.
"Ini dokter yang menyatakan. Jadi dokter forensik bersama-sama dengan dokter yang mewakili kita, ya Jadi mereka menceritakan ini ditembak dari belakang," katanya. Pengacara keluarga Brigadir J lainnya bernama Nelson Simanjuntak menambahkan bahwa saat proses autopsy ulang dilakukan pembedahan pada dada Brigadir J. Lalu, hasil temuan yang diungkap sangat membuat kaget keluarga. Pasalnya, otak Brigadir J sudah dipindah dari kepala dan dibungkus plastik lalu dijahit di. dalam perut. Selain itu, otak Brigadir J juga sudah diberi formalin. Polisi Kembali Datangi Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo TKP Penembakan Brigadir J Rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang telah diberi garis polisi berwarna kuning. Terpantau dari TKP penembakan Brigadir J pada Senin (1/8/2022), para anggota kepolisian sudah mulai memenuhi tempat kejadian perkara pukul 10.15 WIB. Tak hanya itu, adapun belasan tim laboratorium forensik mengenakan pakaian putih berkumpul di depan tempat kejadian perkara. Dua mobil berwarna hitam dari kepolisian terparkir di depan rumah dinas dikawal oleh anggota yang bertugas. Terlihat sejumlah anggota kepolisian, di antaranya Kepala Biro Multimedia (Mulmet) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Gatot Repli Handoko, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedy Prasetyo, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol. Nurul Azizah, dan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Pol. Agus Andrianto.
Sejumlah awak media telah berkumpul sejak pukul 09.00 WIB dan diberikan jarak oleh kepolisian dengan pembatas dari Divisi Hubungan Masyarakat Polri berwarna biru. Diketahui, Divisi Humas Polri rencananya menginformasikan perkembangan Timsus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menangani pendalaman uji balistik Laboratorium Forensik di rumah dinas Irjen Pol. Ferdy Sambo. Dalam undangan yang dibagikan kegiatan ini dilakukan pada Senin pukul 10.00 WIB sampai selesai di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Brigadir J Ngaku Diancam ´Skuad Lama´ Sebelum Tewas Sebelum tewas dalam baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022), kuasa hukum Brigadir Yosua atau Brigadir J bernama Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan bahwa kliennya menerima ancaman dari sosok yang dijuluki ´skuad lama´. Hal itu dibuktikan dari percakapan antara Brigadir J dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak. Kepada Vera, Brigadir J sempat menghubungi lewat video call sambil menangis dan mengaku bahwa dirinya diancam. Brigadir J juga terlihat sangat ketakutan sambil mengucapkan perpisahan kepada sang kekasih yang hendak dinikahinya 7 bulan lagi.
Kuasa hukum Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan bahwa korban sempat mengucapkan perpisahan dan meminta agar Vera Simanjuntak sang kekasih mencari pria pengganti lainnya, sebab ia menyebut akan dibunuh oleh skuad lama. ¨Alm pamitan dan memohon maaf serta meminta mencari pria lain sebagai pengganti dirinya, sekaligus menjelaskan bahwa dia akan pergi untuk selamanya, karena akan dibunuh oleh para squad lama yang pada kurang ajar"," tulis Kamarudin Simanjuntak melalui akun Facebook pribadinya. Lalu, Kamaruddin menyebutkan bahwa skuad lama yang dimaksud Brigadir J adalah sesama ajudan Irjen Ferdy Sambo. Ia lalu mengungkapkan bahwa sosok Brigadir J adalah di antara foto-foto. ¨Siapa yang akan membunuh, skuad lama. Siapa itu? Ada di antara foto-foto itu," ungkap Kamaruddin. Namun, belum diketahui pasti foto yang dimaksud oleh kuasa hukum Brigadir J tersebut.