Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ferdy Sambo Disebut Mengancam Banyak Pihak, Rocky Gerung Singgung Korupsi Menggila dan Pihak yang Was-was

 


Belum tuntas pembunuhan Brigadir J membuat Pengamat Politik Ricky Gerung ikut angkat bicara dan mengatakan banyak pihak yang was-was dengan Ferdy Sambo. Ia menilai bahwa kasus Ferdy Sambo ini mengancam banyak pihak lantaran akan membuka fakta-fakta lainnya yang mengejutkan. 

"Ferdy Sambo membuat kita bening melihat kerapuhan institusi itu sampai ke tingkat yang paling tinggi pada akhirnya," ujar Rocky gerung dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (20/9/2022). Tak sampai itu saja, Rocky gerung juga menyebut tentang korupsi dan pihak yang merasa was-was jika kasus Ferdy Sambo sampai naik ke pengadilan.

 "Banyak yang was-was ketika di pengadilan. Sambo akan menjadi semacam pintu untuk membuka korupsi-korupsi yang semakin menggila dalam peristiwa ini atau justru kasus ini akhirnya tidak bisa dibuka," lanjutnya. Ia juga menyebut bahwa Ferdy Sambo belum mengeluarkan senjata andalannya untuk menghadapi kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukannya. "Ferdy Sambo belum mengeluarkan kartu yang dia turunkan," ucap Rocky Gerung. 


Rocky Gerung (VIVA) Rocky Gerung juga menyebut bahwa kasus ferdy Sambo yang tak kunjung usai ini mengandung muatan politik. 

Bahkan ia tak segan membahas tentang saling sogok dan saling mengancam di belakang. "Ini akan kompleks karena di dalamnya ada kepentingan yang makin lama makin berlapis-lapis, dan politisasi kasus ini masih akan terus berlanjut karena Ferdy Sambo mewakili satu kondisi yang betul-betul berantakan. 

Kita melihat pat gulipat, sogok menyogok, ancam mengancam itu terjadi di belakang. Ancam mengancam politik terjadi, intai mengintai jabatan juga terjadi," jelas Rocky Gerung. 

Sosok Kakak Asuh Ferdy Sambo Mantan Penasihat Kapolri, Muradi mengungkap fakta mengejutkan dibalik karier melejit dan jabatan Kadiv Propam yang pernah diemban oleh tersangka pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo.

Ia menyebut ada sosok 'kakak asuh' yang turut melancarkan karier Ferdy Sambo. Tak sampai disitu, sosok 'kakak asuh' itu juga disebut sebagai orang yang membantu Ferdy Sambo mendapatkan vonis ringan nantinya dikasus pembunuhan Brigadir J.

 "Dia punya kakak asuh yang sudah pensiun yang ngasih jabatan Kadiv Propam. Karier Sambo melejit kan dari senior itu," ujar Muradi dalam keterangannya kepada awak media, Senin (19/9/2022). 

Meskipun demikian, Muradi tak membeberkan secara terang-terangan tentang identitas 'kakak asuh' Ferdy Sambo yang dimaksud. Ia hanya mengatakan 'kakak asuh' itu memberikan jabatan Kadiv Propam kepada Sambo pada 2019. 

Melejitnya karier Sambo di kepolisian diduga karena campur tangan sosok tersebut. Oleh sebab itu, Muradi meminta kepada tim khusus (timsus) bersama Bareskrim Polri untuk menyelidiki peran dari sosok kakak asuh yang membantu Ferdy Sambo di kasus pembunuhan berencana Brigadir J. 

"Kalau enggak ini akan masuk angin. Dia akan mendapat hukuman yang minimal, padahal kan dia yang merusak semuanya. Harusnya dia hukumannya minimal 20 tahun, bisa seumur hidup atau hukuman mati," kata Muradi.

Selain itu, Muradi juga menyinggung soal adanya perubahan keterangan Ferdy Sambo dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Perubahan keterangan Sambo itu, kata Muradi, dirinya menyebut tidak ikut menembak Brigadir J. 

Pasalnya, berdasarkan keterangan saksi di tempat kejadian perkara (TKP) yakni Bripka Ricky Rizal (RR) dan Bharada Richard Eliezer (E) mengatakan bahwa Sambo ikut menembak Brigadir J di rumah dinasnya pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.

 Dengan upaya tersebut, lanjut Muradi, dapat disimpulkan bahwa Sambo masih memiliki power di kepolisian. "Jadi kalau dia enggak menembak, dia hanya menyuruh, hukumannya enggak hukuman mati. Jadi cuma 5 sampai 10 tahun. Dia masih ada backup, masih didukung oleh orang-orang yang ada di lingkaran dia," tutur Muradi.

 Sebagai informasi, Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana dalam kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J. Selain Sambo, ada 4 tersangka lainnya yaitu Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Maruf.

Selain itu, Ferdy Sambo juga menjadi tersangka dalam obstruction of justice atau upaya menghalangi penyidikan dalam kasus kematian Brigadir J. Polri juga menetapkan 6 tersangka lainnya yaitu tersangka Hendra Kurniawan (HK), Agus Nurpatria (AN), Arif Rachman Arifin (ARA), Chuck Putranto (CP), Baiquni Wibowo (BW) dan Irfan Widyanto (IW).  

Ferdy Sambo Ditakuti Jenderal Bintang Tiga Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak bongkar alasan Ferdy Sambo menjadi sosok yang ditakuti oleh jenderal bintang 3, singgung masalah mafia dan orang kepercayaan. Kamaruddin mengaku heran dengan sikap petinggi polri yang takut dengan Ferdy Sambo sampai saat ini.

 "Saya bertemu jenderal bintang tiga, jenderal lainnya mereka pun masih takut. Maka saya bilang ketakutan apa berlebihan, bapak aja tidak takut kami semua ketakutan," ujar Kamaruddin dalam kanal YouTube Uya Kuya TV Kamis (15/9/2022).